Lihat ke Halaman Asli

Yoga Prasetya

Penjelajah

Diary Pemuda Bersayap Hitam (Bagian 18)

Diperbarui: 24 Januari 2024   13:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Diary Pemuda Bersayap Hitam (Bagian 18)

Masa depan kita ada di tangan kita. Kitalah yang membuat nama kita jadi sewangi bunga mawar. Bukan orang lain. Allah tidak akan mengubah masa depan kita, kecuali kita sendiri yang mengubahnya.

Tentu saja, kita ingin masuk ke dalam surga yang terhampar kebahagiaan. Setiap orang beriman akan menjamah surga. Meski harus dicuci terlebih dahulu di neraka akibat perbuatan dosa.

Dosa itu memang mengasyikkan. Betulkah? Coba tanyakan pada anak yang sering berbuat dosa. Dosa itu bikin ketagihan. Hanya tekat kuat yang bisa menjauhkan diri dosa.

Dan bumi ini memang dipenuhi oleh orang-orang berdosa. Mungkin, termasuk kita. Padahal pahala sangat berkilau seperti mutiara. Sayang sekali, warnanya tertutup banyaknya dosa.

Apakah bisa hidup kita berhias pahala? Tentu saja. Mari kita ingat para ashabul Kahfi dalam Al Qur'an. Mereka benar-benar orang pilihan. Dan semoga kita juga orang-orang pilihan Allah.

Diary Yoga Prasetya untuk anak-anaknya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline