Lihat ke Halaman Asli

Yoga Prasetya

Penjelajah

Dear Diary: Anak Didik Kompak Ikut Pelatihan dan Lomba Menulis Tingkat Nasional

Diperbarui: 19 Januari 2024   07:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Dear Diary: Anak Didik Kompak Ikut Pelatihan dan Lomba Menulis Tingkat Nasional

Dear diary, tahun 2024 saya diberi amanah menjadi wali kelas 8H. Kelas tersebut berisi 30 anak laki-laki. Sebagai wali kelas yang punya minat besar di bidang literasi dan sedikit prestasi sebagai penulis, saya ingin anak-anak 8H juga bisa semangat berliterasi dan menulis.

Kebetulan, komunitas yang saya dirikan (Komunitas Sastra Menyala) sedang mengadakan lomba menulis tingkat nasional. Saya mengumumkan info lomba tersebut di grup kelas dan wali murid. Namun, sayangnya tidak ada yang berminat.

Mula-mula, saya berpikir untuk berhenti mengajak anak-anak ikut lomba menulis. Mungkin saja anak-anak zaman sekarang sudah tidak relevan dengan lomba menulis. Saya bahkan agak sedikit ngelantur, gimana kalau buat lomba game online saja. Karena faktanya, anak-anak sekarang hobinya main game.

Dalam perenungan di meja guru, saya iseng membuka kembali materi bahasa Indonesia kelas 8. Lho, kok ada materi teks fiksi? Akhirnya saya punya ide cemerlang. Sambil menyelam minum air.

Saat pembelajaran di kelas 8H, saya memberikan motivasi sembari menjelaskan materi bahasa Indonesia kelas 8. Ada materi teks fiksi yang akan dipelajari oleh siswa. Dan saya beri contoh fiksi mini yang isinya lucu serta horor.

Pada akhirnya, semua anak didik ikut lomba menulis tingkat nasional dengan hadiah yang mereka suka. Apa itu? Tambahan nilai bagi yang berhasil menulis fiksi. Ini merupakan pembelajaran berbasis lomba. Di mana pelajaran dan lomba bisa saling mendukung.

Sebelum mereka ikut lomba, saya memberikan pelatihan. Bukan hanya untuk siswa 8H. Melainkan seluruh peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Tercatat ada 179 peserta.

Anak-anak 8H sangat antusias mengikuti pelatihan menulis fiksi mini. Mereka membaca materi tentang unsur dan cara menulis fiksi mini. Bahkan, 30 anak sudah berhasil membuat kerangka cerita yang mengejutkan.

Dari diary ini, dapat kita simpulkan bahwa anak-anak hanya perlu metode lain untuk menyenangi literasi. Jangan selalu menyalahkan murid karena mereka malas menulis. Saya percaya bahwa semua murid itu pintar. Mereka hanya perlu bertemu dengan guru yang tepat.

Tulisan ini dibuat oleh Yoga Prasetya, S.Pd., M.Pd. (guru peraih penghargaan Teacher Literacy Awards tingkat nasional)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline