Lihat ke Halaman Asli

Yoga Prasetya

Penjelajah

Ketika Langit Pagi Berdusta

Diperbarui: 10 Agustus 2021   06:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Canva Yoga Prasetya

Ketika Langit Pagi Berdusta

Langit pagi membawa dusta tentang kemerdekaan. Sungguh hanya Dia yang Kuasa. Langit memikul gelap dan kemudian menjadi tangis penyesalan.

Langit pagi yang menangis berkata pada tanah, "kehidupan di dunia ini hanya senda gurau saja, dan kita akan kembali ke kampung akhirat."

Langit pagi mencoba menghibur dirinya sendiri. "Jangan bersedih, jangan berduka, jangan berdusta lagi. Masih ada waktu berbenah sebelum ajal tiba."

Langit pagi tetap sabar. Meski dianiaya angin dan segerombolan jin yang tak kasatmata. Pertolongan pasti datang, tidak ada yang bisa mengubah kemerdekaan-Nya.

Langit pagi berpaling sambil bertasbih menatap bintang yang tertutup. "Jika Allah menghendaki, tentu semua makhluk akan mengikuti petunjuk kemerdekaan. Semoga kita dijauhkan dari sifat bodoh."

Galaksi Bima Sakti, 1 Muharam 1443 H
Puisi Kemerdekaan Yoga Prasetya bagian 28




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline