Ketika jiwa Berpisah dengan raga, kita akan bertemu kembali di tempat yang sama. Harta yang kita punya, akan dimintai pertanggungjawaban oleh Yang Maha Kaya. Jabatan yang kita pegang, apakah sudah amanah?
Mari bersama-sama introspeksi diri, merefleksikan masa lalu untuk kebaikan hari ini dan esok. Ingatlah, tanah yang kita injak adalah tempat pengabdian seumur hidup. Air yang kita minum adalah pemberian dari Sang Kasih. Maka, mengapa kita berpaling dari-Nya dan merasa kitalah yang berkuasa?
Ketika menjadi yang terbaik, ucapan selamat cukup simpan di telinga saja. Jangan bawa ke dalam hati, nanti jadi lupa diri. Jika tiada yang mengapresiasi, biarlah Tuhan yang memberi.
Berhentilah berharap pada manusia. Karena itu merapuhkan jiwa yang suci. Karena itu mematikan hati yang abadi.
Selamat berjuang para pengabdi!
Puisi Yoga Prasetya untuk kita, yang menulis di Kompasiana
Malang, 6 Desember 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H