Lihat ke Halaman Asli

Yoga Prasetya

Penjelajah

Malam Jumat di Gunung Merapi

Diperbarui: 19 November 2020   19:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen olah pribadi

Keputusan Pak Mar untuk menyelamatkan jiwa Pak David sudah bulat. Ia dan leluhurnya akan melakukan perjalanan ke Gunung Merapi malam ini. Sementara itu, Pras ditemani Peri Ayu bertugas menjaga raga dan berdoa di rumah kontrakan Pak David.

"Pak Mar, malam ini malam Jumat. Apakah tidak bisa ditunda esok pagi?" Tanya Pras berharap sang kepala sekolah membatalkan niatnya.

"Sudah terlambat Pak Pras. Jika tidak malam ini, maka nyawa Pak David taruhannya," jawabannya dengan raut wajah agak syahdu.

Malam Jumat masih menjadi waktu paling menakutkan bagi sebagian orang. Bukan lagi sebuah mitos. Namun, faktanya malam Jumat adalah waktu terbukanya gerbang antar dimensi yang sangat kuat.

Sejak azan Maghrib hingga sebelum subuh tak heran bila banyak penampakan muncul. Apalagi di tempat seperti Gunung Merapi. Bisa dibilang di sanalah letak kerajaan genderuwo bersemayam.

Pukul 17.00 WIB, mereka memanjatkan doa keselamatan. Pras yang merupakan alumnus pesantren membaca surat Al-Kahfi sebagai penangkal dari marabahaya. Sementara, Pak Mar lebih banyak mengucap zikir.

"Pak Pras, apapun yang terjadi, jangan pernah tinggalkan tempat ini hingga matahari terbit," pesan Pak Mar.

"Bbbaik Pak. Mohon jaga diri dan selalu berlindung kepada Tuhan," balas Pras.

***

Secara metafisika, Pak Mar sedang melakukan Rogo Sukmo. Sebuah ilmu untuk melepas nyawa dari fisik seseorang. Tidak semua indigo bisa menguasai ilmu tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline