Lihat ke Halaman Asli

ignatio yoga permana

FISIP UAJY '17

Konten Berita Dikemas Lewat Platform Media Sosial

Diperbarui: 1 Mei 2020   18:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Portal berita online detik.com, Sumber: detikevent.

Senin, (27/04/2020) - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Program Studi Ilmu Komunikasi, Atma Jaya Yogyakarta, kembali menghadirkan kuliah dalam jaringan (daring) dengan mendatangkan narasumber sebagai seorang yang bekerja pada perusahaan industri media. Elza Astari Retaduari (Elza) dan Meliyanti Setyorini (Meli), yang keduanya adalah pekerja media Detik.com pada masing-masing bagiannya. Elza selaku Asisten redaktur di detik.com dan Meli sebagai Head of Content Delivery and Engagement at detik.com. Mental hingga ketahanan fisik menjadi bekal utama saat bekerja di Industri media. 

Kuliah daring yang mengusung tema Proses Produksi dan Pengelolaan Media Sosial di detik.com ini diikuti oleh Mahasiswa dari Sarjana dan Pascasarjana Ilmu Komunikasi Atma Jaya Yogyakarta. Diawali oleh Elza bercerita pengalamannya sebagai seorang jurnalis online di detik.com, Dia menyebutkan kunci utama jurnalis online bagi dia sendiri adalah dari segi mental yang kuat kemudian diikuti dengan kebugaran fisik sebagai modal ketahanan saat liputan di lapangan. 

"Karena selain tuntutan dari Kantor sangat cepat, tekanan besar hingga bertemu narasumber di lapangan yang semuanya juga sulit ketika dimintai keterangan atau penjelasannya terhadap sebuah isu." Kata Elza. 

Undangan kuliah daring lewat platform zoom meeting, SUmber: Dokpri.

Selain faktor tersebut, Elza menambahkan bahwa terdapat faktor lainnya yang menjadi dasar pada proses produksi berita atau konten sebagai syarat harus dimiliki oleh Jurnalis online seperti yang ia rasakan saat bekerja di detik.com antara lain:

  1. Kecepatan.

  2. Ketepatan / Akurat.

"JIka di online itu pasti kita mempertahankan kecepatan, tetapi juga kita perlu seimbangkan dengan keakuratan dengan data atau fakta yang ditemukan, jadi makannya saya bilang tekanan dari kantor begitu besar karena kedua faktor tersebut juga terus menjadi tuntutan lain," tambah Elza.

Penjelasan lebih lanjut tentang ukuran kecepatan Elza mengatakan berdasarkan pengalaman pribadi dan rekan setimnya bahwa yang pertama adalah kita harus mengenali isu terlebih dahulu jika isu itu merupakan peristiwa penting pasti kita semua berkoordinasi untuk langsung siapkan template berita. Kemudian mendatangi narasumber, walaupun beritanya saat ditulis/diketik hanya empat paragraf tapi kita sudah mendapatkan poin penting peristiwanya yang kemudian langsung di-share kepada khalayak di media online.

Namun dalam dinamikanya, seringkali juga detik.com dilaporkan ke dewan pers baik itu dari laporan narasumber maupun khalayak. Sehingga dari detik.com juga menerapkan standarisasi liputan yaitu berupa rekaman wawancara. "Berkaitan dengan kontrol redaktur dari kantor kepada para jurnalisnya di lapangan akan disesuaikan dengan situasi yang akan menimbulkan kefatalan, misalnya pemaknaan berita yang justru riskan menjadi sebuah konflik baru yang dimunculkan pasti akan dipanggil ke kantor untuk di klarifikasi juga." Jelas Elza.

detik.com juga memiliki platform media sosial (medsos) sebagai salah satu strategi mereka dalam melebarkan sayap pendistribusian informasi tentunya sebagai isi konten utama mereka. Meli sebagai Head of Content Delivery and Engagement di detik.com, menceritakan dinamika proses pada divisi mereka dalam memperpanjang tangan suatu pendistribusian berita di medsos yang juga tidak mudah dalam proses pengkonsepannya.

"ada tiga platform utama @detikcom, yaitu FacebookTwitter, dan Instagram." kata Meli. Ada langkah-langkah yang Meli dan rekan setimnya gunakan sebagai bagian dari strategi dalam mengemas berita menjadi konten di media sosial milik @detikcom, antara lain:

  1. Menentukan Key Performance Indicator (KPI)

  2. Mendefinisikan para pembacanya.

  3. Pengemasan dan Proses Upload.

  4. Analisa hasil.

  5. Melanjutkan Strategi konten sebelumnya yang sudah berhasil.

Berikut infografis bagian dari klasifikasi strategi dan data sebagai bahan konsep @detikcom meramu konten berita di tiga media sosial utamanya.

Sumber: Keterangan Meliyanti Setyorini (Head of Content Delivery and Engagement at detik.com)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline