Lihat ke Halaman Asli

Yoga Pangestu

Profesi mahasiswa.

Lahirnya Filsafat Yunani: Munculnya Cara Berpikir Rasional

Diperbarui: 6 September 2022   06:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada awalnya mitologi digunakan oleh para penyair, raja-raja, tetua adat dan lainnya untuk menjelaskan segala fenomena dan gejala yang terjadi pada kehidupan manusia baik yang mencakup pengetahuan tentang langit (alam semesta) ataupun lingkungan alam yang dekat dengan kehidupannya.

Mitologi bisa dikatakan sebagai faktor yang mendahului filsafat dan persiapan kelahiran filsafat. Tidak heran jika nantinya filosof-filosof awal menerima objek penelitiannya berdasarkan mitologi. 

Mitologi sejatinya dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang menjadi gejala-gejala pada kehidupan manusia. Namun sering kali jawaban-jawaban itu, menghindar dan meloloskan diri dari jawaban yang rasional sifatnya.

Pada abad ke 6 SM, muncul suatu fenomena berpikir yang sama sekali lain. Orang-orang mulai mencari jawaban rasional akan segala fenomena yang terjadi pada kehidupan. Hadirnya filsafat bukan berarti mengalahkan mitologi begitu saja, bisa dikatakan bahwa filsafat berkembang besar akibat pergumulan panjang di antara keduanya.

Agaknya hal ini muncul karena juga didorong oleh faktor geografis, sosial, dan politik Yunani pada saat itu. Yunani memiliki wilayah yang cukup luas. Wilayahnya selain di Eropa juga mencakup Asia Kecil (Turki), Pulau Sisilia (Italia Selatan), bahkan Kyrene di daratan Afrika. 

Luasnya wilayah ini disebabkan beberapa faktor seperti; banyaknya orang-orang Yunani yang merantau ke wilayah lain akibat penyerbuan suku Doria pada ca 1100-1000 SM, dan faktor ekonomi karena sebagian besar wilayah Yunani adalah pengunungan gundul yang tanahnya tidak subur dan sulit diolah. Akibat faktor ini banyak masyarakat yang bermigrasi ke wilayah baru dan menjadi pelaut-pelaut handal. 

Dengan massive-nya gerakan migrasi dan meluasnya wilayah Yunani, lahirlah Graecia Magna atau Yunani Raya.

Namun wilayah-wilayah yang ditinggali itu bukanlah wilayah jajahan. Yunani pada masa itu bukanlah negara kesatuan dengan pemerintahan pusat. 

Perantau itu membawa otonomi khsus untuk mengurus tanah bermukim mereka. Maka nantinya akan dikenal konsep Polis, yang diketahui sebagai negara kecil, atau negara kota. Polis juga bisa diartikan sebagai masyarakat yang mendiami wilayah tersebut. Pola ini akan semakin marak pada abad ke 8 sampai 7 SM.

Polis sebagai negara kota menjadi pusat berbagai aktifitas masyarakat mulai dari; politik, ekonomi, sosial dan religius. Polis sangat erat dengan ciri-ciri kota dengan otonomi sendiri, maksudnya adalah kota yang memiliki peraturan atau hukumnya sendiri (Nomos Autos) karena orang Yunani bangga jika diperintah menurut hukum, mereka sangat tidak menyukai kesenangwenangan. 

Selain itu Polis juga mempraktikkan swasembada, sehingga mereka tidak bergantung dengan kota lainnya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline