Ali Sadikin memimpin pemerintahan DKI Jakarta, Sebagai Gubernur Ibu Kota selama dua kali periode jabatannya dalam kurun waktu 1966 hingga 1977.
Ali Sadikin diangkat oleh presiden Ir Soekarno. Namun pada saat itu Indonesia sedang mengalami inflasi ekonomi yang buruk. Inflasi tercatat menembus angka 650%, pada tahun 1965.
Hal ini berdampak pada masyarakat ibu kota Jakarta mengalami krisis, pada seluruh aspek kehidupannya. Mulai dari krisis perumahan, krisis angkutan kota, krisis pendidikan, krisis usaha, perkampungan kumuh, banjir, kemacetan, dan masalah-masalah lainnya.
Masalah berat seperti itulah yang diatasi oleh Ali Sadikin. Masalah ditambah lagi dengan rendahnya anggaran yang diberikan pemerintah pusat kepada DKI Jakarta.
Agak miris mengingat di Jakarta merupakan tempat delegasi-delegasi negara berkumpul. Jakarta juga merupakan ibu kota negara, yang sekaligus menjadi pusat dagang dan kota industri. Selain itu sebagai ibu kota negara Jakarta merupakan pusat kebudayaan dan pendidikan. Namun sangat disayangkan fasilitasnya belum memadai.
Bisa dikatakan bahwa Bang Ali benar-benar membangun ibu kota dari titik nol. Pelbagai upaya dan kebijakan diberlakukan, untuk mengatasi kualitas buruk Jakarta pada waktu itu.
Latar belakang sebagai marinir memberikan kesan tegas, disiplin, dan keras dalam pelaksanaan tugas-tugasnya. Namum Bang Ali memiliki sentuhan humanis karena selalu terjun ke masyarakat untuk melihat realita kehidupan mereka.
Ramadhan KH dalam bukunya Ali Sadikin Membenahi Jakarta Menjadi Kota Yang Manusiawi dipaparkan bang Ali merupakan sosok yang memiliki rasa simpati dan solidaritas yang amat besar dengan mereka yang lemah dan miskin, sebesar itu juga cepat marahnya kepada mereka yang tidak memedulikan dan bertenggang rasa terhadap orang lain.
Semasa membangun Jakarta Bang Ali tak luput dari berbagai kebijakan yang dianggap kontroversial, karena kebijakan yang dibuat dinilai tidak sesuai dengan norma-norma dan kepercayaan masyarakat. Namun pada dasarnya kebijakan dibuat juga untuk pembangunan kota Jakarta.
Adapun beberapa kebijakan dan pembangunan yang terlaksana pada masa bang Ali menjabat.
1. Pajak Judi