Lihat ke Halaman Asli

Multikultural Sebagai Berkah Sekaligus Tantangan Bagi Bangsa Indonesia

Diperbarui: 22 Desember 2024   08:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Abstrak
Indonesia, as a multicultural country, has diversity that includes various ethnicities, religions, races and cultures. This diversity brings significant challenges and opportunities for social and economic development. Multiculturalism in Indonesia is not only a recognition of differences, but also a foundation for building tolerance and interfaith harmony. However, challenges such as social conflict and racism still exist, as seen in the events of Tragedy 98. To overcome these challenges, multicultural education is an important solution, where understanding and respect for diversity is taught from an early age. Through an inclusive and dialog-based educational approach, it is hoped that Indonesian society can live harmoniously in diversity.
Keywords: Multiculture, Education, Indonesian


Pendahuluan
Indonesia terkenal dengan keanekaragaman budaya, suku, agama, bahasa dan tradisi yang luar biasa. Kekayaan multikultural inilah yang menjadi identitas bangsa yang menjadikan Indonesia unik di mata dunia. Dengan lebih dari 1.300 suku bangsa dan lebih dari 700 bahasa daerah, keberagaman ini menjadi bukti nyata semboyan Binneka Tungal Ika yang berarti "berbeda-beda tetapi tetap satu". Namun, keberagaman ini juga membawa tantangan yang tidak dapat dianggap sepele. Perbedaan nilai, keyakinan, dan kebiasaan dapat menimbulkan konflik jika tidak dikelola dengan baik. Contoh konkritnya adalah munculnya ketegangan antar kelompok sosial yang disebabkan oleh sentimen suku, agama, atau kelompok tertentu. Hal ini dapat membahayakan persatuan bangsa jika toleransi, dialog, dan pemahaman antar budaya tidak dijadikan landasan dalam berinteraksi sosial. Untungnya, multikulturalisme memberi Indonesia peluang besar untuk menjadi negara yang penuh inovasi, kreativitas, dan kekuatan sosial. Namun keberagaman membutuhkan strategi cerdas untuk menjaga keharmonisan dan mencegah kemungkinan keruntuhan. Lantas bagi Indonesia apakah multicultural tersebut? Apakah suatu berkah yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa atau sebuah tantangan yang dapat menjadi faktor runtuhnya Indonesia.


Pembahasan
Saat dibandingkan dengan negara maju lainnya Indonesia masih terlihat berkembang hingga saat ini, namun bukan berarti Indonesia tidak memiliki keunikan dan keunggulan dibandingkan negara lainnya. Dimana salah satunya Indonesia terkenal akan kekayaan multikulturnya. Indonesia negara yang kaya akan keberagaman dimulai dari agama, suku, ras, budaya, dan lainnya. Untuk mewujudkan Indonesia yang multikultural tentunya tidak mudah, perbedaan pandangan merupakan salah satu penyebab konflik yang kerap terjadi. Namun bukan berarti keberagaman tersebut hanya membawa tantangan, keberagaman juga dapat menjadi berkah untuk bangsa Indonesia. Sebelum membahas lebih lanjut pemahaman terhadap konsep multikulturalisme harus dipahami terlebih dahulu.


1. Pengertian Multikulturalisme
Negara Indonesia memiliki beragam budaya, suku, ras, agama, dan golongan yang memiliki keunikan tersendiri hal ini lah yang sering disebut sebagai multikultural. Dengan adanya multicultural melahirkan suatu ideologi yang disebut sebagai multikulturalisme. Beberapa ahli memiliki pendapat masing-masing mengenai multikulturalisme. Salah satu contohnya ialah pendapat dari Taylor dan Lawrence Blum.
Menurut Taylor multikulturalisme ialah suatu gagasan yang mengatur keberagaman melalui Prinsip-prinsip dasar akan pengakuan terhadapm keberagaman itu sendiri (Politic of recognition). Dimana gagasan tersebut menyangkut pengaturan antara suatu relasi mayoritas dan minoritas, keberadaan kelompok imigran, kelompok adat, dan lain-lain. Menurut Lawrence Blum multikulturalisme ialah suatu bentuk penghargaan, pemahaman, penghormatan, dan penilaian terhadap budaya lain. (Afandi, 2018).
Dari kedua pendapat tersebut dapat diambil Kesimpulan bahwa multikulturalisme merupakan suatu benduk pandangan, gagasan, atau cara dunia dalam melihat keberagaman dunia. Keberagaman atau multikultural tersebut haruslah dijaga dan dilestarikan dengan saling menghargai satu sama lain dalam kebersamaan.


2. Multikultural Sebagai berkah
Adanya multikulturalisme sendiri dapat menjadi ladang bisnis tersendiri bagi bangsa Indonesia. Adanya keberagaman budaya yang unik dapat menarik berbagai wisatawan antar negara untuk berkunjung ke Indonesia. Pariwisata kini menjadi sebuah produk menjanjikan yang dapat dikemas menjadi sebuah usaha bisnis. Banyak negara di dunia, termasuk Indonesia yang kaya akan sumber daya alam dan budaya sebagai sumber daya pariwisata, mulai serius mengembangkan sektor pariwisata sebagai sektor utama pembangunan perekonomian.
Salah satunya adalah Bali atau yang dikenal sebagai pulau seribu pura dan pulau dewata atau pulaunya para dewa. Bali memiliki keberagaman budaya yang melekat dengan suatu hal berbau mistis sehingga memberikan kesan tersendiri dalam pariwisata. Keindahan alam di Bali juga menjadi faktor utama menjadikannya tempat wisata yang paling digemari.
Selain itu dengan adanya keberagaman juga dapat memupuk rasa toleransi antar masyarakat. Masyarakat menjadi terbiasa hidup berdampingan meskipun terdapat perbedaan di dalamnya.


3. Multikultural Sebegai Tantangan
Meskipun multikultural dapat memupuk rasa toleransi, tapi jika kurangnya pemahaman akan multikultural tersebut dalam kehidupan masyarakat ujung-ujungnya akan menghasilkan konflik. Salah satu contohnya ialah Tragedi 98 yang merupakan kerusuhan besar-besaran di Jakarta. Etnis Tionghoa disini menjadi korban dalam tragedi yang menjadi aib Indonesia ini. Kekerasan baik secara fisik maupun seksual, pembunuhan sampai perusakan property semua mereka alami karena satu alasan mereka bukan pribumi.
Sampai saat ini rasisme terhadap kaum minoritas di Indonesia masih dapat ditemui dapat dilihat dari adanya kasus pengusiran kelompok yang beribadah, dan pembangunan tempat suci yang dipersulit. Ini membuktikan bahwasanya rakyat Indonesia masih sulit untuk menerima keberagaman terutama dalam hal sensitive seperti Agama.
Indonesia mempunyai keberagaman yang sangat tinggi, sehingga penerapan multikulturalisme di Indonesia tentunya mempunyai tantangan dan hambatan tersendiri. Suka atau tidak suka, mereka menciptakan masalah, hambatan, dan masalah dengan berbagai cara seperti korupsi, kolusi, pemerasan, perseteruan politik, kekerasan, kemiskinan, separatisme, nepotisme, perusakan lingkungan, dan lain-lain. Harus Anda akui bahwa hal itu mungkin saja terjadi. Ketidakmanusiawian dalam saling menghormati adalah bentuk multikulturalisme yang sesungguhnya. (Aldi, 2022).


4. Solusi Dalam Mengatasi Tantangan Multikultural
Salah satu solusi dalam mengatasi tantangan multikultural ialah melalui pendidikan multikultural.  Minimnya pengetahuan akan keberagaman biasanya dapat memicu tindakan-tindakan seperti rasisme, untuk itu penting kita memberikan pengetahuan akan keberagaman untuk meningkatkan pemahaman dan memupuk rasa toleransi. Peran guru disini adalah menciptakan suasana belajar yang dapat diterima oleh siswanya, melalui metode pembelajaran berbasis animasi ataupun permainan dam berbagai metode pembelajar lainnya yang membuat siswa mengikuti pembelajaran. Selain memberikan pemahaman akan keberagaman peningkatan karakter rasa toleransi terhadap anak-anak juga diperlukan, ilmu yang tinggi tanpa dibarengi dengan adab akan membuat ilmu tersebut disalah gunakan. Melalui pembelajaran dengan metode diskusi kelompok yang melibatkan siswa dari berbagai etnis, budaya, dan agama dalam satu kelompoknya. Demikian car aini dapat siswa dapat saling bertukar pikiran, memahami, dan saling menghormati meskipun terdapat perbedaan didalamnya, sekaligus sebagai pembiasaan terhadap siswa untuk hidup didalam keberagaman.


Penutup
Multikulturalisme di Indonesia mencerminkan keragaman budaya yang kaya dan kompleks. Definisi multikulturalisme mencakup pengakuan perbedaan dan rasa hormat terhadap budaya lain. Meskipun keberagaman ini dapat menjadi berkah bagi negara melalui pariwisata dan meningkatnya toleransi sosial, tantangan seperti konflik dan rasisme masih ada. Oleh karena itu, pendidikan multikultural penting untuk membangun pemahaman yang lebih baik tentang keberagaman. Dengan mendidik generasi muda tentang pentingnya saling menghormati dan hidup berdampingan, Indonesia dapat memanfaatkan potensi multikulturalnya secara maksimal.


Daftar Pustaka
Afandi, & Munif. (2018). POTRET MASYARAKAT MULTIKULTURALDI INDONESIA, 1-2. Diakses dari https://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/ims/article/view/1219/1060
Aldi, Ota, Juliani, Nurhayani, & Mutiara. (2022). TANTANGAN MULTIKULTURALISMEDALAM BERBAGAI ASPEK DI INDONESIA, 160-161. Diakses dari https://ejournal.yasin-alsys.org/yasin/article/view/218
Alfikri, Rizki, Sudar. (2024). Moderasi Beragama : Tantangan Dan Peluang Dalam Masyarakat Multikultural, 206-208. Diakses dari https://journal.salahuddinal-ayyubi.com/index.php/ALJSI/article/view/76
Amanda, Shinta,Rio, Fatimah. (2022). Tantangan Multikulturalisme di Indonesesia dalam Disintegrasi Umat Beragama, 218. Diakses dari https://ejournal.yasin-alsys.org/masaliq/article/view/291
Aretsa, Santi, Afaf, Widya, Saesari, Arief. (2022). Tantangan Multikulturalisme di Indonesia: Menyoal Relasi Agama dan Ruang Publik, 6-9. Diakses dari https://ejournal.yasin-alsys.org/alsys/article/view/138
Ayu ,Gunawan,  Darmita, Nurwahidah, Anita. (2023). Mengidentifikasi Peluang dan Tantangan yang Muncul dari Keragaman Budaya Indonesia Secara Mandiri dan Critical Thingking, 328. Diakses dari https://jupetra.org/index.php/jpt/article/view/630/310
Budiwibowo, Satrijo. (2016). REVITALISASI PANCASILA DAN BELA NEGARA DALAM MENGHADAPI TANTANGAN GLOBAL MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIKULTURAL, 580-581. Diakses dari https://e-journal.unipma.ac.id/index.php/citizenship/article/view/1083
Budiman. (2003). JATIDIRI BUDAYA DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL, 2. Diakses dari https://d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net/7080854/Jatidiri_Budaya_dalam_Masyarakat_Multikultur-libre.pdf?1390849795=&response-content-disposition=inline%3B+filename%3DJatidiri_Budaya_dalam_Masyarakat_Multiku.pdf&Expires=1734830475&Signature=IWc~rtbJcU2lpVvBnFChW-9NKQbySYVvscI5H5HaZM8ZZ-3AZljkAPWwJYf5kw19g3IjwFmTXWbqivFc0CjbIto-Yr8DRa2eP~WJAmcoxw9nV07o~rRjbcmdMueh-B-KIDu0QeORCbTzmKB-PLKCy-uwxyLI7Z0N3WK8ddnL~ejTtVsdVkTVCQ7TKkjxsyJdtTYzzD7K9DGKArMb6DRFTI5J9hhDYB8hxC1cdSsd-7eYo5w~gxqiOmFWTJ3Y5c6ABa2z3APpcEKEXFCUw64YuwjmvooMH12QfbVEZwpHPKfIXTezLH0ftAnZ8XiSxRj7gdm7uoFlA5OpkA-7qTy31A__&Key-Pair-Id=APKAJLOHF5GGSLRBV4ZA
Erik, Fahrurroji, Uus, Agus. (2024). PLURALISME  DAN  MULTIKULTURALISME: BAGAIMANATANTANGAN  DAN PELUANG PENDIDIKAN DI INDONESIA?, 85. Diakses dari: https://idm.or.id/JSER/index.php/JSER/article/view/357/286
Fara,, Eitna, Kevinna. (2024). Pengembangan Pendidikan Multikultural di Indonesia Melalui Lensa Filsafat Islam, 150. Diakses dari https://kurniajurnal.com/index.php/panuntun/article/view/217/493
Intan, Syaputri. Tantangan Pendidikan Multikultural di Indonesia, 4. Diakses dari https://d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net/66773276/Syaputri_Intan_Muqhni_Akhsan_-libre.pdf?1619963704=&response-content-disposition=inline%3B+filename%3DTantangan_Pendidikan_Multikultural_di_In.pdf&Expires=1734829089&Signature=Uz~BP9WumTAM9Vs54ivtd1FCDB5KlzrwGsTN48fbGTFc5bxo3-cNEM3RdBxLaWoCublQlCJ72XP5JaYDA0HSqVB8ub3uabrrzzJjPvJUD7Y-ttM-HPqq74be-r-LG0KCReOIDQmzxVslPBUxhf18G9HeCEu6AzYJwtGRIrKmXjo1LT-yoB~ZFHPrtzFb6yj00G3~~UDHhlREKaQSwmJuWgZrY0Np4cWdk7nljoyMiCNrDVt15h6vuJYmh~532hDyb3rSL8ajWM9MvPQeWwjHQelOEpRmJtPFpEA~FrU8pd--kJe8jlWX-3iMsbB9GANErMScEklFhNWDKKMv4Fgq6w__&Key-Pair-Id=APKAJLOHF5GGSLRBV4ZA
Lusiana, Wandi. (2024). Tantangan Dan Peluang Multikulturalisme Dalam Pendidikan Islam, 117. Diakses dari https://ejournal.lumbungpare.org/index.php/jim/article/view/200/159
Malik, Farmawaty. (2016). PERANAN KEBUDAYAAN DALAMPENCITRAAN PARIWISATA BALI, 89. Diakses dari https://ejournal.kemenparekraf.go.id/index.php/jki/article/view/4/4
Meilinawati, Leina. (2023). TRAGEDI '98 DALAM SASTRA INDONESIA: DUA PERSFEKTIF KEBANGSAAN, 226-227. Diakses dari https://prosiding.hiski.or.id/ojs/index.php/prosiding/article/view/89
Mooduto, Mulia. (2015). STRATEGI PUBLIC RELATIONS KOMNAS PEREMPUAN DALAM MENGKOMUNIKASIKAN "TRAGEDI 98", 168. Diakses dari https://d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net/82783675/1281-libre.pdf?1648441378=&response-content-disposition=inline%3B+filename%3DStrategi_Public_Relations_Komnas_Perempu.pdf&Expires=1734831234&Signature=b2~YYdVHM~JoRyHZnuN2D9Xy~iC9jLezZ4sYLThrkFLvHdtPHBB1xjn7wfMdFiZgnPY1ov0QdNer2fm5f8Oh2gKngo4bhDJMCDqCZvMOZ04Heu5UhqOstj3k2nup-3CQnzl~chENsCaHjpQalvlToJDDRlTdP1M3rKcBocrLf6NAUrGIo9TJWFVqpk6UyMUfd8lL93fYFMP9uJt2DNGt2Om1zhDYwj5L4ljqdcbqSSqT0JGMDWc8~3Do33TCSUpzjZDzvqWW0kmsyqR4Rnr9ckSoOvKZEwKawJ9CnUtKrE9TccLOirMDSgEfwvsz7BLSYkROmEx-yoTW2uTMKY-4hg__&Key-Pair-Id=APKAJLOHF5GGSLRBV4ZA
Rai. 2010. MULTIKULTURALISME DAN PARIWISATA BALI, 112-113, Diakses dari https://repo.isi-dps.ac.id/3311/1/16_Multikulturalisme%20Dan%20Pariwisata%20Bali.pdf
Shofa, Aris. (2016). MEMAKNAI KEMBALI MULTIKULTURALISMEINDONESIA DALAM BINGKAI PANCASILA, 39. Diakses dari https://journal.umpo.ac.id/index.php/JPK/article/view/302/349
Sonia, Adinda, Safira, Nureza, Rofa. (2022). Tantangan Pendidikan Multikultural di Indonesia di Zaman Serba Digital, 105-107. Diakses dari https://ejournal.yasin-alsys.org/anwarul/article/view/309
Sutono, Agus. (2016). PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DAN MULTI-KULTURALISME DI INDONESIA (REALITAS, TANTANGAN, DAN HARAPAN), 5-8. Diakses dari https://ejournal.widyayuwana.ac.id/jpak/article/view/80/59
Wihardit. (2010). PENDIDIKAN MULTIKULTURAL: SUATU KONSEP, PENDEKATAN DAN SOLUSI,  104. Diakses dari https://jurnal.ut.ac.id/index.php/jp/article/view/561

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline