[caption id="" align="aligncenter" width="235" caption="Sekularisme"][/caption] Banyaknya berita mengenai pemboman di beberapa tempat di Indonesia yang diberitakan media, baik di media elektronik maupun cetak. Dari mulai kasus bom buku dan bom bunuh diri. Hal ini membuat saya jadi berfikir tentang sekularisme.
Menurut Ensiklopedi Britania; "Sekularisme adalah sebuah gerakan kemasyarakatan yang bertujuan memalingkan dari kehidupan akhirat dengan semata-mata berorientasi kepada dunia. Gerakan ini dilancarkan karena pada abad-abad pertengahan, orang sengat cenderung kepada Allah dan hari akhirat dan menjauhi dunia. Sekularisme tampil untuk menghadapinya dan untuk mengusung kecendrungan manusia yang pada abad kebangkitan, orang menampakkan ketergantungan yang besar terhadap aktualisasi kebudayaan dan kemanusiaan dan kemungkinan terealisasinya ambisi mereka terhadap dunia."
Lalu orientasi kepada sekularisme yang merupakan gerakan perlawan terhadap agama dan ajaran Masehi terus berlanjut di celah-celah sejarah modern seluruhnya."
Menurut Kamus Oxford; "Sekularisme bersifat keduniaan atau materialisme, bukan keagamaan atau keruhanian,seperti pendidikan sekular, seni atau musik sekular, pemerintahan sekular, pemerintahan yang bertentangan dengan gereja."
"Sekularime adalah pendapat yang mengatakan bahwa agama tidak layak menjadi fondasi akhlak dan pendidikan"
Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa sekularisme berusaha menjauhkan agama untuk mengatur kehidupan sosial manusia, seperti dalam hal pendidikan, pemerintahan, dan hukum. Agama tidak berhak mengatur hal itu semua.
Mari kaitkan dengan kejadian sekarang yang banyak memberitakan hal yang negatif tentang agama Islam, yang menuding Islam adalah teroris, padahal belum tentu juga yang melakukan pemboman atau meneror itu benar-benar Islam, bisa jadi ini adalah akal-akalan kaum penganut sekularisme agar umat islam semakin jauh dengan hal-hal yang berkaitan dengan Islam.
Padahal agama islam diturunkan untuk seluruh umat manusia, bukan hanya umat islam sehingga manusia menjadi manusia yang seharusnya atau dalam kata lainnya kembali kepada fitrahnya sebagai manusia yaitu menyembah Tuhan Yang Maha Esa sebagai sembahan yang patut disembah karena Tuhan lah yang menciptakan alam semesta ini termasuk Bumi beserta isinya, sehingga hukum Tuhan lah yang berhak mengatur kita bukan hukum yang dibuat oleh manusia.
Kadang-kadang kita terlalu cepat terpengaruh oleh media yang memberitakan bahwa ajaran ini sesat, ajaran itu sesat, tapi sebelum kita men-judge bahwa ajaran itu sesat, dan ajaran ini sesat. Kita berfikir dan bertanya dulu sesat menurut siapa? Apa dasarnya mereka menyebutkan bahwa itu sesat?. Kita sebaiknya meneliti terlebih dahulu apa yang melatarbelakangi media men-judge bahwa ajaran itu sesat karena media itu tergantung dari siapa yang mempunyai kuasa atau power dibelakang media tersebut. Siapa tahu orang yang berada dibelakang media ini penganut sekularisme. Mungkin jika seseorang yang menganut sekularisme akan mengatakan bahwa kamu dan orang-orang yang menjalankan agama itu sesat karena tidak sesuai dengan faham mereka.
Sumber: diramu dari berbagai sumber.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H