Kamis, 22 Desember 2022 19.30 WIB
Kelompok KKM 107, Harsa Dakara melaksanakan pembukaan di balai desa Bayem. Meskipun hujan kemudian melanda dan balai desa mengalami kebocoran, tetapi acara tetap berjalan lancar.
"Hujan ini berarti pertanda berkah dari Yang Maha Kuasa," sebut dosen pembimbing lapangan dalam sambutannya. Sebagai pelaksana acara pembukaan, tentu ini menjadi penyemangat kami agar tidak putus asa meski banyak hal di luar kendali manusia.
Selain DPL, acara pembukaan juga dihadiri oleh Chairul Anam selaku Kepala Desa Bayem, Widyo Winoto selaku Kepala Dusun Bayem, tokoh masyarakat, tokoh agama, perangkat desa lainnya, dan segenap anggota kelompok KKM 107 dan 108. Acara dimulai dengan qiro'ah oleh Suraji (anggota kelompok KKM 108), sambutan oleh DPL dan kepala desa lalu peresmian dengan pemotongan tumpeng.
Peresmian dengan pemotongan tumpeng memberikan makna simbolis yang cukup dalam. Nasi berwarna kuning melambangkan kesejahteraan dan rezeki yang melimpah. Selain itu, tumpeng sendiri berasal dari sebuah singkatan 'yen metu kudu mempeng' yang memiliki arti 'ketika keluar harus sungguh-sungguh semangat'. Dengan begitu, harapannya kegiatan KKM bisa dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan semangat.
Kepala Desa dalam sambutannya memperkenalkan tokoh-tokoh penting yang akan membantu kami dalam melaksanakan kegiatan di Desa Bayem. Selain itu, beliau juga menggambarkan bagaimana keadaan Desa Bayem dan bagaimana kelompok KKM dapat berkolaborasi dengan masyarakat. Pesan-pesan dari Kepala Desa berhubungan dengan pesan dari DPL agar kelompoko KKM memahami bahwa kegiatan ini merupakan sarana praktik mahasiswa dalam bermasyarakat. Pasalnya, teori di bangku perkuliahan mungkin tidak akan berguna jika kita tidak bisa mengaplikasikannya dalam kehidupan bermasyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H