Sebagai bagian dari program Studi Independen Indonesia Sustainable Coral Reef Education Program (IS-CORE) oleh PT. Amati Indonesia, sebuah webinar bertajuk "Ikan Banggai Cardinal: Simbol Keindahan Laut yang Terancam Punah" yang di inisiasi oleh Kelompok 12 Kelingking Beach, sukses diselenggarakan pada Minggu, 24 November 2024. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian biodiversitas laut Indonesia, khususnya spesies endemik Banggai Cardinal (Pterapogon kauderni).
Webinar ini menghadirkan dua narasumber ahli di bidangnya: Dr. Samliok Ndobe, M.Si, dosen Fakultas Peternakan dan Perikanan Universitas Tadulako, dan Ryannyka, seorang peneliti pendidikan dari Yayasan LINI. Dengan pendekatan ilmiah dan praktis, keduanya membawa perspektif yang mendalam sekaligus membangun inspirasi untuk aksi nyata konservasi laut.
Mengawali sesi, Dr. Samliok mengulas keistimewaan ikan Banggai Cardinal, spesies kecil yang menjadi ikon keanekaragaman laut di Kepulauan Banggai, Sulawesi Tengah. "Ikan Banggai Cardinal adalah harta karun laut Indonesia. Namun, keindahan ini terancam oleh berbagai faktor, seperti perusakan habitat, eksploitasi berlebihan untuk pasar ikan hias, dan perubahan iklim," jelasnya.
Dr. Samliok juga memaparkan data terkini tentang populasi ikan ini yang terus menurun, mengingat habitatnya yang sangat terbatas di perairan dangkal Banggai. Menurutnya, pemanfaatan berbasis keberlanjutan dan penegakan aturan konservasi adalah langkah penting yang harus diperkuat.
Ryannyka dari Yayasan LINI melanjutkan diskusi dengan fokus pada pendekatan berbasis komunitas dalam melestarikan ikan Banggai Cardinal. Ia menceritakan pengalaman Yayasan LINI dalam memberdayakan nelayan lokal untuk menjaga habitat terumbu karang melalui program rehabilitasi ekosistem dan pelatihan konservasi.
"Keterlibatan masyarakat lokal adalah kunci utama. Dengan memberdayakan mereka sebagai penjaga laut, kita tidak hanya melestarikan ikan Banggai Cardinal tetapi juga memberikan manfaat langsung pada kehidupan mereka," ujar Ryannyka.
Selain itu, ia berbagi tentang program edukasi yang melibatkan generasi muda, mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi, dengan tujuan membangun pemahaman dan rasa cinta terhadap keanekaragaman hayati laut. "Edukasi adalah benih untuk perubahan. Melalui IS-CORE, kami berharap dapat memperluas dampak positif ini," tambahnya.