Lihat ke Halaman Asli

Yoga DwiPrada

Media Edukasi dan Pengetahuan

Perkembangan Kognitif Anak Usia Sekolah Dasar dalam Implementasi Perkembangan Menurut Teori Jean Piaget

Diperbarui: 29 April 2024   06:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. pri

Oleh : Yoga Dwi Prada

Istilah cognitve berasal dari kata cognition, yang berarti knowing atau mengetahui, yang dalam arti luas berarti perolehan, penataan, dan penggunaan pengetahuan. Secara sederhana, dapat dipahami bahwa kemampuan kognitif adalah kemampuan yang dimiliki anak untuk berfikir lebih kompleks, serta kemampuan penalaran dan pemecahan masalah. Namun ada beberapa aspek juga yang mempengaruhi perkembangan anak.

Kognitif adalah salah satu ranah dalam taksonomi pendidikan. Secara umum kognitif diartiakan potensi intelektual yang terdiri dari   tahapan pengentahuan (knowledge), pemahaman (comprehention), penerapan (aplicat ion), analisis (analysis), sintesa (sinthesis), evaluasi (evaluation). Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Dari pengertian kognitf tersebut, dapat diartikan bahwa kognitif memiliki persoalan yang menyangkut kemampuan untuk mengembangkan kemampuan rasional (akal).

Teori kognitif lebih menekankan bagaimana proses atau upaya untuk mengoptimalkan kemampuan aspek rasional yang dimiliki oleh orang lain. Perkembangan kognitif anak melibatkan proses belajar yang progresif seperti perhatian, memori atau ingatan, dan logika berpikir. Perkembangan keterampilan tersebut penting agar anak bisa memproses informasi, belajar mengevaluasi, menganalisis, mengingat, membandingkan dan memahami hubungan sebab akibat. Jadi kemampuan berpikir dan belajar anak dapat ditingkatkan dengan praktik dan latihan yang tepat.

Jean Pieget mengklasifikasikan perkembangan kognitif anak menjadi 4 tahap, antara lain: Pertama, Tahap sensorymotor (berkisar antara usia sejah lahir sampai 2 tahun) gambarannya, bayi bergerak dari pergerakan refleksi instinktif pada saat lahir sampai permulaan pemikiran simbolis. Kedua, tahap Praoperasional (berkisaran antara 2-7 tahun) gambarannya, anak mulai mempresentasikan dunia dengan kata-kata dan gambar- gambar. Keempat, Tahap Concret Operational (berkisar 7 11 tahun) gambarannya, anak dapat berfikir secara logis mengenai hal yang konkret dan mengklasifikasikan benda dalam bentuk yang berbeda. Kelima, Tahap Formal Operational (berkisar antara 11 15 tahun) gambarannya, remaja berfikir dengan cara yang lebih abstarak, logis dan idealistis. Dengan tahap perkembangan kognitif diatas, maka perkembangan kognitif anak melibatkan proses belajar yang progresif seperti perhatian, memori atau ingatan, dan logika berpikir.

Implementasi Dalam Pembelajaran Menurut Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget usia Sekolah Dasar

  • Kemampuan kognitif anak usia tujuh tahun (kelas satu SD/MI). Kemampuan kognitif anak pada usia ini masih pada tahap pengetahuan dan pemahaman yang masih terbatas, meskipun anak sudah masuk ada fase operasional konkret. Dalam konteks pendidikan, mengacu pada teori Taksonomi Bloom bahwa pada fase ini anak memasuki jenjang yang paling rendah yaitu C1 (mengingat) dan awal jenjang C2 (memahami).
  • Kemampuan kognitif anak usia delapan tahun (kelas 2 SD/MI) Kemampuan kognitif yang dimiliki pada fase ini tidak lebih buruk dari fase sebelumnya. Pada dunia pendidikan anak mulai menapaki jenjang C2 yaitu memahami sesuatu dan menuju tahap C3 yaitu menerapkan sesuatu yang lebih baik dan terampil. Anak sudah mampu membaca suatu bacaan cerita secara mulus, membedakan golongan warna yang mempunyai kesamaan serta bisa menyelesaikan tugas yang berbentuk kolom dan baris.
  • Kemampuan kognitif anak usia sembilan tahun (kelas tiga SD/MI). Pada fase ini, kemampuan kognitif semakin meningkat. Anak sudah bisa memecahkan masalah yang lebih rumit, karena anak sudah cukup banyak memiliki pengetahuan, wawasan dan pengalaman dari proses-proses sebelumnya. Anak sudah memasuki tingkat C3 yaitu menerapkan. Jika pada tahap sebelumnya, materi yang diberikan cenderung berkaitan dengan objek yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, di tahap ini anak sudah mulai bisa untuk diajak pada pemikiran yang lebih jauh dalam berkhayal terhadap suatu objek yang digambarkan.
  • Kemampuan kognitif anak usia sepuluh tahun (kelas empat SD/MI). Pada fase ini anak memiliki daya kritis yang semakin baik, anak dapat menelaah suatu masalah secara mendalam dengan berbagai dimensi. Kemampuan kogntif pada ranah C3 yaitu menerapkan, fase ini lebih baik daripada usia sebelumnya, anak bukan hanya mampu untuk menghitung dan mengubah melainkan sudah dapat membandingkan objek-objek yang ada. 
  • Perkembangan kognitif anak usia sebelas sampai dua belas tahun ke atas (Kelas lima dan kelas enam SD/MI). Pada usia sebelumnya, anak bisa berfikir logis dan sistematis yang mangacu terhadap objek empirik (nyata) yang dapat di tangkap oleh indra. Berbeda dengan pada fase anak yang berada pada usia 11 tahun hingga 12 tahun ke atas, anak mulai mampu berpikir pada sesuatu yang berkemungkinan terjadi.

Tersedia banyak cara bagi anak usia sekolah dasar untuk menjelajahi dunia sekitar mereka, dan salah satu aspek penting dalam proses ini adalah perkembangan kognitif. Dalam artikel ini, kami mengamati implementasi pembelajaran untuk anak usia sekolah dasar melalui teori Jean Piaget tentang perkembangan kognitif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline