Pemahaman gender seringkali dianggap hanya sebagai pembahasan bagi perempuan. Namun, untuk benar-benar memahami kompleksitas gender, penting untuk melihatnya dari sudut pandang laki-laki dan perempuan secara bersamaan.
Bagi perempuan, perspektif gender seringkali mencakup perjuangan kesetaraan dan keadilan dalam berbagai aspek kehidupan. Mereka berusaha untuk mendobrak stereotip yang membatasi, memajukan karir mereka, dan memperjuangkan hak-hak reproduksi. Perspektif gender perempuan juga mencakup rasa tanggung jawabnya terhadap keluarga dan masyarakat, serta upayanya untuk menyeimbangkan kehidupan pribadi dan profesionalnya.
Di sisi lain, laki-laki juga terkena dampak dari struktur gender dalam masyarakat. Stereotip tentang maskulinitas sering kali membatasi ekspresi emosional dan memperkuat ekspektasi akan kekuatan dan dominasi fisik. Bagi laki-laki, perspektif gender juga mencakup tekanan untuk membuktikan maskulinitas dan kesuksesan profesional, serta perjuangan untuk menemukan makna yang lebih dalam dalam peran pribadi mereka.
Di luar stereotip yang sempit, penting untuk menyadari bahwa perspektif gender adalah pengalaman yang unik dan kompleks bagi setiap individu, apa pun gendernya. Hal ini berarti mengakui keberagaman pengalaman dan keinginan antara laki-laki dan perempuan serta memastikan bahwa setiap individu memiliki ruang untuk mengembangkan potensinya tanpa batasan gender.
Dengan memahami perspektif gender baik dari sudut pandang laki-laki maupun perempuan, kita dapat membangun masyarakat yang lebih inklusif dan adil bagi semua orang. Bukan hanya sekedar memperjuangkan kesetaraan gender, tapi juga menghormati keberagaman manusia dan memberikan ruang bagi setiap individu untuk mengembangkan jati dirinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H