Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Yoga Bintang

Mahasiswa Uin Maulana Malik Ibrahimm Malang

Kolaborasi Pusat Pelayanan Kesehatan dan Mahasiswa UIN Malang: Mewujudkan Desa Pandansari Lor Bebas Stunting Melalui Program KKM

Diperbarui: 3 Februari 2024   21:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KKM-34 Uin Malang 

Peserta KKM 34 UIN Malang sedangbmenjalankan kegiatan pengabdian masyarakat melalui kegiatan pencegahan Stunting pada Senin, 8 Januari 2024

Desa Pandansari Lor menjadi sorotan perhatian mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Malang yang tergabung dalam kegiatan Kuliah Kerja Masyarakat (KKM) sebagai bagian dari upaya kolaboratif dengan Puskesmas setempat. Dalam rangka meningkatkan kesehatan masyarakat dan mencegah stunting, para mahasiswa berperan aktif dalam menyusun program pencegahan yang holistik. Kegiatan dimulai dengan pendataan kesehatan balita dan ibu hamil di desa tersebut, dilanjutkan dengan penyelenggaraan seminar dan lokakarya untuk memberikan edukasi kepada warga mengenai pentingnya gizi seimbang, perawatan kesehatan ibu dan anak, serta praktik pola makan yang baik.

Puskesmas setempat turut berkontribusi dengan memberikan dukungan teknis dan tenaga medis dalam pelaksanaan kegiatan tersebut. Melalui kolaborasi ini, terbentuklah tim terpadu yang terdiri dari mahasiswa, tenaga kesehatan, dan tokoh masyarakat setempat. Tim tersebut juga memberikan pendampingan kepada ibu hamil dan balita untuk memastikan bahwa asupan gizi yang dibutuhkan terpenuhi. Selain itu, mereka menyelenggarakan kegiatan berkelanjutan seperti posyandu, konsultasi gizi, dan monitoring perkembangan balita secara rutin.

Para mahasiswa juga terlibat dalam upaya peningkatan sanitasi dan lingkungan sehat di Desa Pandansari Lor. Mereka menginisiasi kegiatan bersih desa, penyuluhan tentang sanitasi, dan pendistribusian alat-alat higienis kepada warga. Melalui keterlibatan aktif ini, Desa Pandansari Lor bukan hanya menjadi lokasi implementasi program pencegahan stunting, tetapi juga menjadi model kolaborasi antara perguruan tinggi, puskesmas, dan masyarakat dalam upaya meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan anak-anak serta ibu hamil. Diharapkan, hasil kolaborasi ini dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain dalam mengatasi masalah stunting dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline