Lihat ke Halaman Asli

Yoga AdityaTri

Mahasiswa magang

Dosen dan Mahasiswa UPN Veteran Jatim Bertukar Ilmu Pemanfaatan Limbah Organik dengan Warga Sukodono

Diperbarui: 27 Juni 2022   16:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

SIDOARJO-Sejumlah dosen dan mahasiswa dari Prodi Agroteknologi, Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Jawa Timur melakukan kegiatan pengabdian masyarakat yaitu sosialisasi pembuatan kompos dari limbah organik rumah tangga di Desa Panjunan, Sukodono, Sidoarjo. Kegiatan ini dilakukan sebagai salah satu bentuk implementasi tridarma perguruan tinggi, pengabdian kepada masyarakat.  Tim pengabdian masyarakat tersebut terdiri dari 3 orang dosen (Haidar Fari Aditya, Noni Rahmadhini dan Ramadhani Mahendra Kusuma) serta 3 orang mahasiswa (Iqbal, Belito dan Ramdhan) dari peminatan sumber daya lahan.

Rangkaian kegiatan diawali dengan sambutan oleh Bapak Achwan, SH selaku Kepala Desa Panjunan. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa kegiatan sosialisasi ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memilih dan memilah sampah rumah tangga.

Dokpri

Pada kesempatan tersebut, pemateri menyampaikan cara pembuatan pupuk organik cair atau yang lebih dikenal dengan sebutan teh kompos. Dalam penyampaian materinya Bapak Haidar Fari menyampaikan bahwa salah satu bahan utama dalam pembuatan teh kompos ini sangat mudah didapatkan yaitu limbah organik rumah tangga berupa sisa-sisa sayuran, daun-daun kering dari pekarangan dan air cucian beras. Dan untuk proses perombakan bahan-bahan organik tersebut ditambahkan bakteri fermentasi ke dalam wadah tertutup yang telah berisi limbah organik tersebut. Dalam demonstras pembuatan pupuk organik cair ini Ibu Noni Rahmadhini menambahkan waktu fermentasi teh kompos tersebut adalah 20 hari. Dan setiap harinya harus diaduk.

Bapak Ramadhani Mahendra menambahkan, “setelah 20 hari masa fermestasi, maka teh kompos bisa digunakan dengan cara melarutkannya dengan perbandingan 20 : 200. 20 liter pupuk cair dilarutkan dengan 200 L air. Pupuk organik cair ini dapat diaplikasikan pada tanaman sayur-sayuran, buah-buahan bahkan tanaman hias.”

Dokpri

Para peserta kegiatan ini antusias mengikuti sesi diskusi dan praktek pembuatan pupuk organik cair. Kedepan, Bapak Achwan, SH berharap kegiatan pendampingan kepada masyarakat antara Fakultas Pertanian, UPN “Veteran” Jawa Timur dan warga di Desa Panjunan dapat terus berlanjut dengan tema-tema kegiatan yang berbeda dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan warganya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline