Lihat ke Halaman Asli

Yoen Aulina Casym

TERVERIFIKASI

Konsultan Manajemen Rumah Sakit

Goa Lawa yang Penuh Pesona

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13905019061193848479

Meski aku punya hobi jalan-jalan dan motret keindahan alam, aku jarang sekali membuat rencana  yang baik dalam melakukan perjalanan wisata, misalnya dengan mencari informasi mengenai obyek-obyek wisata yang ada di daerah yang sedang aku kunjungi. Tempat-tempat wisata tersebut lebih sering aku temukan secara kebetulan, salah satunya adalah Goa Lawa di Trenggalek, Jawa Timur.

Tempat ini juga terbaca secara tak sengaja ketika aku dan anakku sedang jalan-jalan ke Pantai Prigi.

“pulangnya kita mampir dulu ke Goa itu ya, mumpung lokasinya sekali jalan” kataku  pada anakku.

Goa Lawa (Lowo sebutan dalam bahasa Jawanya) berlokasi di desa Watuagung kecamatan Watu limo,Trenggalek, searah dalam rute perjalanan ke Pantai Prigi, tempatnya tidak sulit ditemukan karena sebuah papan besar terpampang di tepi jalan yang menunjukkan adanya  obyek wisata di tempat ini.

Lokasi wisata memiliki area parkir yang cukup luas dan dilengkapi dengan warung-warung yang menjajakan makanan dan minuman, jadi meskipun tidak membawa bekal makanan, gak perlu khawatir akan kelaparan.

Untuk masuk ke lokasi kita harus membayar tiket masuk yang tidak mahal, Rp 4.000 per orang.

13905021632002028531

Memasuki tempat ini aku langsung dibuat terpesona, sebuah jembatan membentang diatas sungai yang tidak terlalu lebar, semakin masuk ke dalam rasa itu semakin membungkah. Jejeran pohon jati, bebatuan dengan aneka bentuk dan ukuran makin menambah kekaguman.

1390502381751717264

Terlihat bahwa tempat ini dikelola dengan baik. Sebuah terowongan dengan bentuk yang artistik  begitu menarik. Setelah melewati terowongan kita masih harus terus berjalan untuk sampai di pintu goa.

1390502537908924337

Terus terang aku jadi ragu untuk meneruskan perjalanan, apalagi ketika melihat pengunjung yang balik dari arah goa semuanya terlihat letih, sehingga sempat aku berkomentar pada anakku “ mama gak ikut deh, cape’!” Tapi anakku dan adikku yang menjadi anggota jalan-jalan terus menyemangati. “sayang ma, udah sampai sini.” Terpaksalah aku mengikuti mereka.

Semangat yang dipompakan mereka surut lagi ketika aku melihat bahwa untuk mencapai lokasi masih harus menapaki anak-anak tangga, meskipun warna warni handrail nya menarik hati. Meski demikian aku terus juga berjalan pelan-pelan, mengatur nafas dan sebentar-sebentar menyapu keringat yang mulai bercucuran, padahal udaranya sejuk nyaman.

[caption id="attachment_307893" align="alignnone" width="605" caption="tangga "]

13905029212073379069

[/caption]

Aku melihat anakku berhenti seolah terpana di puncak tangga, lalu bersorak ke arahku: “Ma…. Wow…!” Teriakannya  mampu membuatku kembali semangat dan jadi penasaran.

13905026451534774642

Ternyata komentar yang sama spontan keluar dari mulutku sebagai tanda kagum atas apa yang aku saksikan. Pemandangan yang begitu indah.

Kami mendekati beberapa orang yang nampaknya berfungsi sebagai pemandu wisata, setelah berbincang sebentar, perjalanan kami menyusuri goa ini akhirnya ditemani oleh pak Kuseno, seorang laki-laki paruh baya yang ramah, darinya kami mendengar cerita, campuran fakta dan legenda.

1390503312152406522

Menurutnya, goa yang panjangnya dikabarkan mencapai 2 km ini lokasinya ditemukan oleh Mbah Lomejo yang melakukan ritual kejawen disebuah goa kecil tidak jauh dari goa ini, pada tahun 1931.

Dalam persemediannya mbah Lomejo didatangi seorang wanita cantik, tapi anehnya bersayap yang dikenal dengan sebutan Sri Ratu Lowo . Dalam wangsit yang didapatkan melalui mimpi yang menyatakan bahwa ada goa besar tempat bersarang ribuan kelelawar, oleh karenanya nama goa ini kemudian dikenal dengan sebutan goa kelelawar (Lawa, Lowo).

13905039261709811143

Pak Kuseno menceritakan bahwa pada tahun 1984 goa ini pernah diteliti oleh  orang dari Perancis (Robert Kingstone Kho dan Gilbert Manthovani), dari mereka diketahui bahwa goa ini merupakan goa terbesar di Asia.

13905040591111212114

“jalan di goa ini kalem-kalem aja, pelan-pelan masuk goa ini, sambil lihat-lihat situasi, lihat stalagtitnya yang bentuknya macem-macem dan ventilasi udaranya menuju ke atas” katanya. “selama di dalam goa ini tak perlu khawatir kekurangan oksigen karena di dalam goa ini ada sungai yang mengalir” begitu jelasnya.

Sepanjang perjalanan kami terus berbincang, beliau menanyakan dari mana kami tahu tentang goa ini “denger dari internet ya?” tanyanya.

Beliau menitip pesan agar kami juga ikut mempromosikan tempat ini, karena dilihatnya aku tidak henti-hentinya mengambil gambar.

Panorama di dalam goa sungguh mempesona apalagi dengan efek cahaya warna-warni  yang dihasilkan dari lampu-lampu yang dipasang hampir disepanjang goa. Stalaktit dan stalakmitnya jadi semakin terlihat indah.

13905041631618385605

Stalaktit yang dalam  bahasa Yunani stalasso, berarti "yang menetes" adalah jenis speleothem (mineral sekunder) yang menggantung dari langit-langit gua kapur. Dalam bahasa ingggris disebut dripstone. Sedangkan Stalagmit : Batuan kapur yang menonjol di dasar gua kapur.

Tetesan mineral yang menetes dari langit-langit goa pada dahulu kalanya meninggalkan bekas dalam bentuk aneka rupa, kita bebas berfantasi terhadap bentuk yang kita lihat. Ada yang seperti katak raksasa, seperti telunjuk manusia dan pilar penyangga.

13905043871852554619

[caption id="attachment_307907" align="alignnone" width="605" caption="seperti katak raksasa"]

13905044741370136093

[/caption]

1390504651151975374

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline