Motivasi merupakan alasan yang mendasari sebuah perbuatan yang dilakukan oleh seseorang. Jika seseorang memiliki motivasi yang tinggi, berarti orang tersebut memiliki alasan yang sangat kuat untuk mencapai apa yang diinginkannya dengan melakukan yang terbaik dalam pekerjaannya yang sekarang.
Salah satu teori motivasi yang dapat diimplementasikan adalah reinforcement theory atau teori penguatan. Teori ini diusulkan oleh BF Skinner dan rekan yang melihat hubungan antara perilaku seseorang dan konsekuensi dari perilaku orang tersebut (sebab-akibat).
Teori ini menggunakan suatu teknik yang bernama behavior modification atau modifikasi perilaku.
Ya, tepat seperti namanya (modifikasi) maka dengan pendekatan ini, perilaku individu dengan konsekuensi positif cenderung akan diulang, tetapi perilaku individu dengan konsekuensi negatif cenderung tidak akan diulang.
Motivasi setiap orang tentu saja berbeda-beda, ada orang yang termotivasi secara positif atau negatif, contohnya adalah seperti ini, misalnya ada karyawan A dan B, kedua karyawan tersebut terlihat sangat rajin dan cepat dalam bekerja, walaupun demikian, motivasi kedua karyawan tersebut bisa saja tidak sama.
Ternyata karyawan A bekerja dengan rajin dan cepat karena ia ingin mendapatkan kenaikan gaji dan pujian dari bos nya, hal ini berarti bos tersebut menggunakan penguatan positif bagi karyawannya. Sedangkan karyawan B bekerja dengan rajin dan cepat ternyata karena ia ingin menghindari teguran dan omelan bosnya, nah hal ini berarti bos tersebut telah menggunakan penguatan negatif. Kedua perbedaan motivasi tersebut masuk dalam teori penguatan ini.
Berikut adalah gambar bagan dari teori penguatan yang dapat mengubah atau membentuk perilaku seseorang:
Lebih lanjut, terdapat empat cara di mana para pemimpin bisa menggunakan teori penguatan untuk memodifikasi atau membentuk perilaku bawahannya, cara-cara tersebut adalah:
- Positive Reinforcement (Penguatan Positif)
- Negative Reinforcement (Penguatan Negatif)
- Punishment (Hukuman)
- Extinction (Kepunahan)