Lihat ke Halaman Asli

Pentingnya Memiliki Kecerdasan Emosional (EQ) dan Mengetahui Cara Mengembangkannya

Diperbarui: 25 Juli 2021   01:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Encouragement - Sumber: demmelearning.com

Kecerdasan merupakan sejumlah kemampuan berpikir seperti menalar, merencanakan, memecahkan masalah, berpikir abstrak, memahami gagasan, menggunakan bahasa, dan belajar, sebagai modal individu atau seseorang dalam menghadapi tantangan hidup.

Kecerdasan mempengaruhi bagaimana kemampuan seorang individu menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungannya. Beberapa individu ada yang belajar dengan cepat, sedangkan individu lain belajar secara sedang atau lambat.

Kecerdasan Emosional

Kecerdasan emosional (EQ) adalah salah satu dari empat (4) jenis index kecerdasan. Terdapat 3 jenis index kecerdasan lain yang tidak kalah pentingnya, yaitu:

  • IQ = Kecerdasan Intelektual (menalar, menggunakan bahasa, daya tangkap, dll.)
  • PQ = Kecerdasan Fisik (sehat secara fisik dan aspek ketubuhan (organ).)
  • SQ = Kecerdasan Spiritual (percaya diri, yakin dalam menjalani hidup, dll.)

Kecerdasan Emosional (sering disebut sebagai EQ atau Emotional Quotient) adalah index kemampuan, kapasitas, dan keterampilan diri yang dipersepsi individu untuk mengidentifikasi, mengukur dan mengelola perasaan emosi diri sendiri, terhadap orang lain maupun terhadap kelompok di lingkungannya.

Menjadi cerdas secara emosional berarti mampu mengelola diri sendiri, berempati dengan orang lain, berkomunikasi dan mengelola hubungan secara efektif, dan menjadi sadar diri dan sosial.

Cara kita menanggapi diri kita sendiri dan orang lain akan mempengaruhi lingkungan di mana kita berada, sebab hidup di dunia ini berarti kita harus siap untuk berinteraksi dengan berbagai jenis orang, dan menghadapi berbagai perubahan dan kejutan yang konstan.

Emosi Positif vs Emosi Negatif

Seperti yang dijelaskan di atas, memiliki kecerdasan emosional artinya seorang individu harus mampu menanggapi dan mengelola emosi dan perasaan diri sendiri dan orang lain. Menurut Richard L. Daft dalam bukunya yang berjudul The Leadership Experience, emosi itu sendiri dibagi menjadi dua (2), yaitu emosi positif dan negatif.

Emosi Positif terdiri dari:

  • Enjoyment (kenikmatan): kebahagiaan, hiburan, euforia, kesenangan, dll.
  • Love (kasih): kasih sayang, penerimaan, rasa hormat, keramahan, kepercayaan, kebaikan, pengabdian, dll.
  • Pride (kebanggan): kepuasan, martabat, harga diri, dan pemenuhan.
  • Relief (kelegaan): kepastian, kemudahan, kelepasan, dan kepuasan.

Sedangkan Emosi Negatif terdiri dari:

  • Anger (kemarahan): frustasi, kejengkelan, permusuhan, dll.
  • Sadness (kesedihan): kesuraman, mengasihani diri sendiri, kesepian, keputusasaan, depresi, dll.
  • Fear (ketakutan): ketidaknyamanan, kecemasan, kegugupan, kekhawatiran, kewaspadaan, kegelisahan, teror, panik, dll.
  • Guilt (rasa bersalah): malu, kecewa, penyesalan, dll.
  • Envy (iri): kecemburuan, dendam, kecurigaan, dengki.
  • Disgust (jijik): penghinaan, cemoohan, kebencian, keengganan, ketidaksukaan.

Memiliki kecerdasan emosional merupakan hal yang penting, sebab hal tersebut dapat bermanfaat bagi aspek-aspek penting kehidupan kita, seperti meningkatkan performa dalam pekerjaan atau sekolah, meningkatkan kesehatan fisik dan mental, meningkatkan hubungan dengan sesama, dan meningkatkan kecerdasan sosial.

Lalu, bagaimana supaya kita dapat memiliki dan mengembangkan kecerdasan emosional (EQ)?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline