Menurut Blank and Dorf (2012) menjelaskan bahwa startup adalah organisasi yang bersifat sementara yang bertujuan untuk menemukan bisnis model dalam situasi yang belum pasti. Dalam hal ini startup dapat dikatakan model awal mencari jati diri dalam sebuah bisnis yang baru.
Lalu, definisi startup digital menurut Eric Ries (2011) adalah sekelompok individu yang membuat dan menjual produk baru atau layanan pada dinamika pasar yang tidak menentu dalam mencari model bisnis yang tepat, sehingga startup menghadapi kondisi pasar yang terus berubah dengan tingkat ketidakpastian yang sangat tinggi.
Sedangkan menurut Yevgeniy Brikman (2015), startup digital merupakan sekumpulan individu yang membentuk organisasi sebagai perusahaan rintisan yang menghasilkan produk dalam bidang teknologi. Dengan memanfaatkan teknologi internet di zaman yang serba digital, startup dituntut untuk siap memasuki pasar bebas dalam internet yang mampu menjangkau seluruh konsumen dengan melakukan ekspansi pasar secara besar-besaran.
Dapat disimpulkan definisi startup dari para ahli merujuk pada usaha rintisan sekelompok individu dalam menghasilkan suatu prodok yang dapat mengikuti era perkembangan zaman. Dengan adanya bisnis startup ini, juga akan memperngaruhi banyak perubahan dalam kehidupan masyarakat karena dengan adanya ide gagasan baru maka lapangan pekerjaan yang tersedia juga akan beragam dan akan mengurangi angka pengangguran yang ada.
Perkembangan bisnis startup dari tahun ke tahun tentunya banyak memberikan dampak bagi masyarakat, yaitu terbukanya lapangan pekerjaan baru yang dimana akan menurunkan angka kriminalitas dan pemudahan akses dalam pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat.
Seperti contoh bisnis startup dalam bidang online shop dan delivery yang dimana masyarakat tidak perlu lagi datang ke suatu tempat untuk membeli dan mendapatkan sesuatu melainkan masyarakat dapat mendapatkan hal tersebut dengan bisnis startup di bidang online shop dan delivery.
Perkembangan bisnis startup tentunya selalu mengikuti perubahan zaman yang ada, dalam hal ini tentunya juga terdapat dampak negatif kedepan dari adanya bisnis startup ini yaitu jika pengelola bisnis startup yang tidak dapat mengikuti perubahan yang ada dan berhenti akan ide gagasan yang sudah dibuat.
Hal ini dapat mengakibatkan bisnis startup tersebut mengalami kebangkrutan, karena sama seperti di masa pandemi banyak perusahaan - perusahaan yang ada, harus melakukan pemutusan hubungan kerja pada karyawannya karena tidak dapat mengikuti perubahan yang ada dan kaget akan situasi yang terjadi.
Pekerjaan dalam bidang bisnis startup adalah seperti proses pendakian gunung. Bisnis startup seperti yang sudah dijelaskan pada paragraf sebelumnya adalah sebuah bisnis rintisan akan ide - ide dan gagasan yang baru yang diharapkan dapat menguasai pasar secara cepat dan berkembang menjadi suatu perusahaan yang besar.
Dalam hal ini tentu banyak usaha dan pengorbanan yang harus dilakukan untuk dapat mencapai puncak kesuksesan dalam bisnis startup.
Sama hal nya dengan proses pendakian gunung, dimana dalam pendakian gunung banyak rintangan yang harus dilewati mulai dari jalanan yang rusak, cuaca yang tidak mendukung, dan lain sebagainya. Dalam bisnis startup ini juga banyak yang harus dilakukan untuk dapat mencapai kesuksesan mulai dari menanamkan modal dan terus berkembang hingga menjadi bisnis startup yang sukses.
Oleh karena itu, strategi yang diharapkan dapat dilakukan oleh pengelola bisnis startup yaitu :
1. Perencanaan yang optimal :
Dimana sebelum membangun atau merintis bisnis startup ini diharapkan mereka dapat membangun perencanaan yang pasti dimana pertimbangan - pertimbangan yang harus diperhatikan adalah pasar dan kebutuhan masyarakat di masa depan.
2. Mengikuti perubahan zaman :
Dimana dengan mengikuti perubahan zaman yang ada maka proses perkembangan bisnis startup akan berjalan ke arah kesuksesan. Seperti contoh bisnis makanan/kuliner yang mengikuti perkembangan teknologi dan memanfaatkan hal tersebut sebagai proses pemesanan makanan dan minuman yang tersedia. Dengan melakukan hal tersebut tentunya omset yang diterima pun akan meningkat karena perusahaan dapat mengikuti perkembangan zaman.
3. Berani mengambil resiko :
Seperti yang sudah dijelaskan pada paragraf sebelumnya bahwa perusahaan berani mengambil resiko untuk dapat mengikuti perkembangan zaman yang ada. Oleh karena itu hasil yang diterima juga sebanding dengan resiko yang diberikan.
4. Mengedepankan Pelayanan Konsumen :
Mengingat konsumen adalah raja, maka memberikan pelayanan terbaik adalah cara yang paling optimal untuk dapat membuat mereka tetap tinggal dan merasa nyaman. Terlepas dari banyaknya inovasi produk dan jasa yang diberikan, layanan konsumen berkualitas tinggi harus dapat menjadi hal yang dipertahankan.
5. Tim yang Produktif & Kompeten :
Tim yang produktif dan kompeten adalah aset terbesar dalam sebuah bisnis. Sebuah bisnis jika tidak diisi oleh orang yang tepat akan sulit tumbuh karena tidak dapat mempertahankan momentum dari waktu ke waktu. Oleh karena itu pilihlah orang-orang yang mampu melihat kebutuhan pasar, dapat mengembangkan perspektif, mampu mengeksekusi keputusan dengan cepat dan pastinya mampu bekerja sama.
Mengingat kembali bahwa bisnis startup adalah bisnis rintisan, oleh karena itu pentingnya bagi kita untuk memiliki sikap pantang menyerah, berani mengambil resiko, dan terus belajar dari kegagalan untuk dapat memperbaiki di kedepannya.
Sebagai pengelola bisnis startup, diharapkan juga dapat memikirkan situasi - situasi apa yang akan teradi dikedepannya sehingga tidak kaget akan situasi yang terjadi dan siap untuk melakukan inovasi - inovasi yang tentunya dapat mengikuti segala perubahan/perkembangan yang ada.
Terkadang, dibutuhkan pengorbanan yang tidak sedikit dan bisa menyita pikiran serta tenaga untuk mencapai sesuatu yang diinginkan. Namun, usaha yang dikeluarkan, pastilah sebanding dengan hasil yang didapatkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H