Lihat ke Halaman Asli

Memperbudak Bangsa Budak

Diperbarui: 26 Juni 2015   14:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

65 tahun merdeka bangsa ini selama itu pula kutukan bangasa budak tak juga lepas. Seperti warisan atau bahkan harta warisan bangsa penjajah yang sudah terlalu lama memerkosa bangsa ini. ujung-ujungnya ideologinya juga ikut tertular ke mereka yang mengaku pribumi.

Parahnya yang mengaku pribumi hingga saat ini juga seperti balas dendam. Habis budak terbitlah budak. Bangsa yang membudakkan bangsanya sendiri. Sampai kapan, sampai kita tidak tahu lagi siapa budak siapa yang diperbudak.

Budak membudaki, turun menurun hingga akarnya. Hingga mbahnya budak. Tetap jadi semacam itu.

Sekarang mau bicara “MERDEKA”, omong kosong klasik yang tak ada habisnya selalu dibualkan dengan euphoria tanpa makna yang digelar tiap tahunnya.

Menertawakan diri sendiri juga tak ada yang salah kok, memang semacam ini kan kondisinya. Saya harap jangan marah bila merasa sebagai budak dan yang merasa tuan juga jangan bangga karena hakikatnya juga tak lebih dari budak tuan diatasmu.

Merdeka, bangsa budak!!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline