Lihat ke Halaman Asli

Yochanan Meisandro

QHSSE Enthusiast

Edukasi Dini Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Taman Kanak-Kanak: Kesiapsiagaan Tanggap Darurat Gempa Bumi

Diperbarui: 3 Juni 2024   15:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dokumentasi Penulis (2024)

Penulis (2024)

Yochanan Meisandro, Andi Muti'a, Octa Rianti, Farhan Daniel 

(Mahasiswa D-IV Prodi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Politeknik Ketenagakerjaan)

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah aspek penting yang harus diperhatikan di berbagai lingkungan, termasuk di taman kanak-kanak (TK). Anak-anak usia TK berada dalam tahap perkembangan yang sangat aktif dan eksploratif, sehingga mereka rentan terhadap berbagai risiko kecelakaan dan penyakit. Oleh karena itu, sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang aman dan sehat bagi anak-anak.  Hal tersebut salah satunya dapat diterapkan dengan memberikan edukasi K3 secara dini kepada anak-anak usia TK.

Namun begitu, pelaksanaan edukasi K3 di lingkungan TK sering kali belum maksimal. Faktor seperti keterbatasan sumber daya, kurangnya kesadaran, dan minimnya pelatihan khusus mengenai K3 bagi para pendidik menjadi penghambat utama. Menyadari hal ini,  mahasiswa D-IV Prodi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Politeknik Ketenagakerjaan melakukan program pengabdian masyarakat untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran terkait K3. Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan pada area Jakarta Timur, tepatnya di TK Aliria.

Penentuan Topik Edukasi K3

Sebelum melaksanakan program penting sekali untuk menentukan topik K3 apa yang hendak diberikan bagi anak-anak TK. Maka dari itu, pengabdian masyarkat ini diawali dengan assessment kebutuhan informasi K3 di TK Aliria untuk mengidentifikasi kebutuhan informasi K3 yang spesifik dan mengembangkan strategi efektif dalam meningkatkan kesadaran serta penerapan praktik K3. Melalui edukasi yang komprehensif, diharapkan dapat tercipta budaya keselamatan yang kuat dan berkelanjutan di TK, sehingga melindungi seluruh pihak yang terlibat dari potensi bahaya serta mampu memberikan praktik pengendalian terbaik.

Penentuan topik edukasi K3 dipilih dengan menggunakan metode Urgency, Seriousness, Growth (USG) berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 44 Tahun 2016.  Topik-topik yang diidentifikasi meliputi keselamatan bersepeda, keselamatan berenang, bahaya radiasi layar gadget, keselamatan bermain, kesiapsiagaan tanggap darurat gempa bumi, dan rambu keselamatan. Dari hasil penilaian, prioritas tertinggi berada pada kesiapsiagaan tanggap darurat gempa bumi. 

Topik edukasi K3 Kesiapsiagaan Tanggap Darurat Gempa Bumi menjadi prioritas dikarenakan gempa merupakan bencana alam yang dapat terjadi kapan saja tanpa peringatan, dapat menyebabkan kematian massal, kerusakan besar, dan trauma jangka panjang. Tanpa kesiapsiagaan yang memadai, dampak gempa bumi dapat berkembang secara eksponensial, dengan lebih banyak korban jiwa.  Selain itu, waktu belakangan ini sering terasa gempa bumi di daerah Jakarta dan sekitarnya.

Pelaksanaan Edukasi K3

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline