Aku duduk dengan sejuta khayalku
Aku menggenggamnya erat penuh ambisi
Diatas hambaran empuk aku terhempas
Kemudianku mulai memanjakannya lagi
Bahkan langit pun tak lagi menampakkan matahari
Namun dia masih setia digenggamanku
Kubiasa dengannnya
Elektronik mungil yang membuatku setia
Bahkan lupa dunia hanya karna biasa
Akankah aku terus biasa dengannya?