Lihat ke Halaman Asli

Episode Perjalanan #2 It’s all about friendship

Diperbarui: 24 Juni 2015   22:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama perjalanan hidup saya, saya merasa beruntung dikelilingi berbagai macam teman yang memperkaya hidup saya dan memberikan warna yang berbeda. Saya termasuk pribadi yang tidak bisa sendiri, keluarga dan teman adalah kekuatan yang membentuk pribadi saya, dan mengisi hari-hari hidup saya. Di hari-hari awal yang berat, keberadaan teman-teman inilahyang menjadi kekuatan kami, dukungan merekalah yang membuat kami bertahan.Kami melihat Chiq’s (nama resto kami) bukan sebagai bisnis kuliner semata, namun lebih dari itu ada persahabatan yang indah antara kami dan juga teman-teman di sekitar kami.

Memulai bisnis dengan modal dan pengalaman minim bukan hal yang mudah, apalagi di bisnis kuliner.Setiap pagi kami harus bangun pagi untuk mempersiapkan masakan dan kebersihan tempat makan, siang sampai malam harus berada di restoran untuk menunggu order dan menyambut tamu. Di awal usaha, kami merasa harus turun tangan sendiri melayani tamu, karena sebagian besar yang datang adalah teman sendiri, jadi kami pun harus siap sedia menemani mereka. Selain membutuhkan kekuatan fisik yang luar biasa, mental yang tangguh perlu jadi modal. Baru sebulan pun, kejenuhan sudah melanda, hari-hari yang biasa bisa kami isi dengan aktivitas yang bervariasi, seolah terfokus pada satu tempat dan kami merasa tidak bisa kemana-mana. Kejenuhan pun masih ditambah lagi dengan rasa frustasi karena pendapatan dan pengeluaran yang kejar mengejar. Bisa dibilang sebulan pertama kami hanya kerja bakti, pendapatan hanya bisa menutup pengeluaran. Banyak hal yang masih perlu dibenahi, banyak titik yang harus coba digali lebih dalam, kami yakin setelah berjalan beberapa waktu akan terbentuk suatu sistem yang bisa menyederhanakan pola kerja kami sehingga lebih efisien.

Kejenuhan dan tingkat frustasi yang manusiawi dengan rutinitas yang kami jalani. Yudi sebagai seorang model, terbiasa dengan aktivitas yang berbeda, lokasi yang berbeda, dan ketika tidak ada show, maka dia memiliki banyak waktu untuk diri sendiri, seperti olah raga ataupun sosialisasi lainnya. Keberadaan bisnis ini, membuat dia mengurangi kesempatan di bidang model dan membatasi waktu untuk bulu tangkis yang sudah begitu melekat dengan hari-harinya.Saya yang terbiasa dengan aktivitas kantor dari pagi hingga petang, menikmati malam dan akhir pekan dengan kegiatan refreshing khas wanita, harus kehilangan pula saat-saat itu. Meskipun terakhir kami mulai mencoba membagi waktu untuk kembali pada kegiatan yang menyenangkan, namun kelelahan fisik dan mental harus selalu kami perangi setiap hari dan berjuang untuk mempertahankan semangat yang sudah mulai terkikis.

Namun ada sesuatu yang membuat kami bertahan dan bersyukur, yaitu kehadiran teman-teman di sekitar kami, yang membantu kami dan menghidupkan hari-hari yang kami lalui. Ketika kiriman Nasi Kotak pertama kami mendapatkan komplain, banyak teman yang simpati untuk menguatkan kami. Itu pukulan pertama kami di minggu pertama usaha kami berdiri. Pukulan itu membuat kami berbenah dan mensyukuri bahwa ada orang-orang yang akan selalu berdiri di samping kami, apapun kondisinya. Dan sekarang kami punya sekelompok orang yang menamakan diri Chiq’ers, pelanggan-pelanggan setia kami. Bukan sekedar kehadiran rutin, yang menjadikan Chiq’s sebuah markas untuk mereka berkumpul, namun juga inisiatif dan bantuan-bantuan lain yang menjadikan bisnis ini seperti milik bersama. Mereka hadir lebih dari sekedar teman, dan kami bersyukur bahwa begitu banyak malaikat yang Tuhan kirimkan untuk menemani kami. Karena itulah kami optimis dan percaya bahwa Tuhan akan menunjukkan jalan dan kelak bisnis kecil ini boleh menjadi berkat buat orang lain.

Kami hanya manusia, yang tidak bisa melihat apa yang akan kami hadapi di depan, namun kami punya cita-cita yang akan mengarahkan kami ke tujuan yang hendak kami capai...... dan kami percaya bahwa Tuhan selalu menyertai kami dengan kehadiran pribadi-pribadi yang indah di sekitar kami.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline