Lihat ke Halaman Asli

Langkah Sederhana Menutup Transaksi Penjualan Anda

Diperbarui: 24 Juni 2015   04:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan semakin naiknya biaya hidup yang semakin lama semakin tinggi, kita dituntut untuk bisa menjadi seorang yang kreatif dalam mencari uang. Kalau hanya mengandalkan gaji bulanan saja rasanya sulit, oleh karena itu salah satu solusi adalah menjadi Sales (tenaga penjualan); bisa tetap, bisa freelance.
Mengapa posisi sales menjadi alternatif pilihan yang baik? Karena menjadi sales tidak terikat dengan gaji bulanan, ia mempunyai penghasilan lebih karena keberhasilannya dalam menjual produk atau jasa. Bisa jadi gaji bulanan yang ia dapatkan hanya untuk biaya operasional hari - harinya. Sedangkan penghasilan terbesar, ia dapatkan dari komisi yang ia dapat dari setiap transaksi penjualan.

Nah, bagaimana agar seseorang bisa menjadi tenaga penjualan yang berhasil? Seorang sales dituntut untuk dapat mempunyai teknik berkomunikasi yang baik dengan calon customer - customernya. Teknik berkomunikasi yang baik dan bukan teknik 'lebay' ya... Saya utarakan kata lebay, karena acapkali saya jumpai tenaga sales yang suka melebih - lebihkan isi produk atau jasa yang ia jual kepada customer agar jualannya cepat laku. Dari segi jangka pendek, tentu sangat menguntungkan karena mendapat uang secara cepat dari jualannya, namun sayangnya secara jangka panjang dapat membuat negatif customer karena customer merasa dibohongi, tertipu dan tidak puas. Ingat, customer yang merasa tidak puas akan membicarakan Anda kepada teman, tetangga, saudara dan lainnya sehingga dalam jangka panjang Anda telah mempunyai kesan negatif.

Bagaimana memulai langkah - langkah komunikasi yang baik? Ada 5 langkah sederhana dalam komunikasi yang dapat dipraktekan:

Pengenalan diri
Siapkan kalimat pedahuluan secara singkat ketika pertama kali berbicara dengan calon konsumen. Kalimat pendahuluan berupa nama, nama perusahaan setelah memperkenalkan nama dan perusahaan tempat bekerja, tanyakan kepada konsumen apakah waktu saat ini merupakan saat yang tepat untuk berbicara dan menjelaskan secara singkat mengenai produk yang ingin ditawarkan atau waktu tersebut kurang tepat. Apabila konsumen menjawab dengan nada yang tidak begitu baik kemungkinan waktu tersebut bukan saat yang tepat, jangan memaksa lebih lanjut apalagi mencelanya katakan saja dengan sopan bahwa Anda akan menemuinya di lain waktu. Tinggalkan kesan yang baik terhadap customer, kesan itulah yang akan mereka ingat ketika nanti bertemu Anda lagi.
Terkadang fokus terhadap satu konsumen dan mengabaikan konsumen lain akan membuang waktu percuma dalam hari itu. Apabila konsumen tidak tertarik dari perkenalan Anda, segera temui lainnya. Masih banyak konsumen yang mau menemui Anda. Hanya saja butuh tambahan semangat, kesabaran, kegigihan serta strategi yang tepat. Setelah Anda diterima calon konsumen, jangan eforia terlebih dahulu karena berhasil tidaknya suatu transaksi penjualan tergantung dari langkah komunikasi Anda selanjutnya.

Jelaskan melalui Presentasi




Persiapkan diri minimal satu hari sebelum bertemu calon konsumen. Cobalah berlatih presentasi dengan teman, minta teman untuk memberi pertanyaan – pertanyaan yang kira - kira ditanyakan oleh calon konsumen. Memberikan penjelasan keunggulan – keunggulan produk atau jasa Anda secara singkat. Dalam menjelaskan, sebaiknya tidak menjelek – jelekan produk atau jasa sejenis lainnya / saingan Anda. Bersainglah secara sehat untuk memenangkan hati konsumen dengan cara terhormat.
Jika memungkinkan bawalah fisik produk untuk dapat dilihat secara langsung oleh konsumen. Timbulkan rasa ingin memiliki terhadap produk yang Anda jual. Apabila jasa, Anda dapat membawa gambar - gambar contoh layanan yang Anda jual.
Buatlah Special


Setiap orang tentunya sangat senang apabila dianggap special tidak terkecuali calon konsumen. Anda dapat menggunakan kalimat “Special 10 konsumen pertama akan mendapat tambahan....” atau misalnya “Produk ini dibuat terbatas, hanya ada 1000 pcs”.
Bangun hubungan dengan konsumen lebih dekat dengan bertanya tentang hobby atau keluarganya dengan singkat. Buat calon konsumen kamu seperti berbicara dengan orang terdekatnya misalnya sahabatnya, anaknya.
Kedekatan itu penting, namun jangan sampai lupa dengan tujuan awal kamu, yaitu jualan...
Plusnya tidak jarang customer yang merasa dekat akan mereferensikan teman/sahabat, keluarga atau koleganya untuk bisa di follow up dan biasanya karena direferensikan langsung, tingkat keberhasilan transaksi penjualan lebih tinggi.
Jadikan Transaksi itu Terjadi!
The last but not the least, jadilah kapten dalam perahu layar kamu yang sudah berjalan. Arahkan konsumen kepada tujuan akhir dan tutup transaksi penjualan kamu dengan mantap.
Gandakan Penjualan Anda
Percepat terpenuhinya sales target dengan menggandakan transaksi penjualan dalam satu kunjungan konsumen. Seperti yang telah dijabarkan, mintalah referensi seperti: teman, kolega, saudara atau lainnya untuk dapat difollow up selanjutnya.
Berikan ide kepada konsumen untuk membeli 2 produk atau lebih untuk dapat diberikan kepada saudara, sahabat sebagai hadiah misalnya.
Jawab Tantangan itu!
Adalah tantangan seorang sales untuk dapat menghadapi cercaan, ketidaksukaan konsumen karena dianggap mengganggu mereka. Namun disitulah mental seorang sales diuji, pada awalnya, pasti akan timbul perasaan ‘down’, ingin segera quit dari pekerjaan dan mencari pekerjaan lainnya yang lebih ‘aman’ dan sebagainya. Ingat - ingat tujuan Anda mengapa Anda memilih menjadi sales dan nikmati setiap tantangan yang datang. Seorang sales yang sukses memiliki mental baja yang tidak akan mudah putus asa atau gampang menyerah hanya karena disindir atau mendapat pengalaman yang tidak enak.
Teknik berkomunikasi tentunya akan semakin terasah seiring dengan semakin banyaknya Anda bertemu konsumen melakukan presentasi. Apabila sudah pernah berhasil menutup transaksi penjualan, tidak ada salahnya mencatat momen tersebut, agar dapat dibaca kembali pada saat sedang ‘down’ atau bosan, agar dapat semangat lagi. Apabila belum berhasil, ingat momen yang kira – kira membuat tidak berhasil dan perbaiki hal tersebut. Sharing pengalaman dengan teman – teman lain yang berhasil atau bertanya dengan atasan bisa menjadi solusi bagi Anda dan solusi untuk kita yang ingin menjadi tenaga pemasar yang sukses.
Semoga artikel ini bisa bermanfaat :)
Salam Sukses,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline