Lihat ke Halaman Asli

Ingin Dipanggil Interview? Coba Cara Menulis CV Ini - Notes on What I Learned This Week #6

Diperbarui: 10 Agustus 2017   08:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Contoh Lowongan Kerja"][/caption]Akhir-akhir ini saya banyak membantu teman dan kolega untuk memberikan referensi untuk lowongan pekerjaan yang ada di kantor saya. Namun setelah mereview CV-nya, mereka selalu mempunyai format yang sama. CV disusun secara kronologi dari yang pengalaman terbaru ke terlama, dan semua detail pengalaman dapat ditemukan disana. Dari kapan mereka masuk SD-SMP-SMU, kuliah, pekerjaan pertama, semua macam training, semua macam evet.. semua dimasukkan!

Mengirim lamaran (CV) pekerjaan dan tidak mendapatkan balasan dari perusahaan yang dilamar adalah hal yang menyebalkan. Ketika kita mengirimkan berpuluh-puluh lamaran dan hanya mendapatkan satu-dua panggilan interview, ini juga tidak kalah menyebalkan. Saya ingin sedikit share tentang hal ini hari ini, bagaimana caranya menulis CV yang menarik untuk dibaca HR, dan paling tidak mendapatkan kesempatan untuk interview.

Saya punya pengalaman, dulu setelah selesai kuliah saya menyebar CV (lamaran) saya ke 80 perusahaan di Indonesia, dan setelah seminggu - dua minggu, saya hanya mendapat 5 panggilan interview. Kalau dihitung-hitunh presentasi keberhasilannya hanya sekitar 6% (kecil sekali). Ini merupakan hal yang sangat membuat frustasi. Kenapa hal ini bisa terjadi? Padahal saya sudah mencantumkan SEMUA pengalaman saya yang bagus-bagus di CV itu. so why??

[caption caption="Contoh Lowongan Kerja"]

[/caption]

Saya mulai berpikir, ah pastinya harus punya kenalan/backingan yang kuat untuk bisa memuluskan jalan mendapatkan pekerjaan itu. Yup, saya mulai menyalahkan situasi, orang lain, dan perusahaan-perusahaan tersebut. Dan tidak sekalipun berpikir, "mungkin ada yang salah dengan CV saya? pengalaman saya? atau dengan diri saya sendiri". 

Meskipun begitu, alhamdulillah saya dapat kesempatan interview dan kemudian berlanjut terus hingga akhirnya diterima di suatu perusahaan Engineering untuk Oil & Gas. YES --> Setelah 80 lamaran tersebar, 4 bulan menunggu, akhirnya saya mendapatkan pekerjaan. Not Bad, but Not good either; not good dalam artian saya seharusnya bisa melakukan lebih baik apabila memperhatikan cara menulis CV yang baik.

Selama kurang lebih 4 tahun saya bekerja di perusahaan tersebut, hingga tiba saat dimana saya resign; ingin mencoba pengalaman di role dan perusahaan yang berbeda. Mulailah saya mempersiapkan CV, saya mencoba membaca referensi-referensi di internet. Dan akhirnya sampai pada suatu pemahaman membuat CV yang berbeda dari yang biasa saya lakukan. 

Ada beberapa hal yang mesti dipahami. Pertama adalah kita harus mengerti bagaimana proses rekrutmen itu terjadi. Kebutuhan pertamakali akan diutarakan oleh Manager, "Hei HR, saya butuh new Head Count dengan Scope of Work (Job Description) seperti ini; dan ini adalah qualification yang diperlukan." Setelah itu HR akan membuat iklan dengan kriteria-kriteria yang disebutkan Manager.Contoh (dibawah):Anggap pekerjaan saya sekarang adalah seorang Mechanical Engineer, kira-kira beginilah bentuk CV saya (CV nya hanya untuk contoh ya, bukan my true CV:

[caption caption="Contoh CV"]

[/caption]

Buatlah CV sesuai dengan iklan lowongan pekerjaan yang ada, jangan hanya menulis CV dengan kronologi dari sejak kita lahir hingga bekerja. HR tidak butuh semua detail keterangan, mereka hanya butuh keterangan yang mereka cari, maka jadikanlah semua persyaratan yang ada di iklan lowongan perkerjaan itu sebagai PERTANYAAN. Hampir semua persyaratan yang ada dilowongan pekerjaan diatas, saya jawab dalam CV saya.

Contoh, mereka meminta umur tidak lebih dari 30 tahun. Di CV saya dapat dengan mudah ditemukan umur saya 27 tahun (contoh saja, bukan umur sebenarnya). Kemudian ada persyaratan tentang pengetahuan tentang mesin mobil, di CV saya bisa ditemukan juga dengan mudah, bahwa sebagai mechanical engineer saya punya knowledge yang kuat tentang itu. Namun ada juga persyaratan yang saya tidak punya, seperti "lead and coach and develop team of specialist", apa yang harus kita tulis? mengarang? berbohong? saya tidak menyarankan meskipun hal itu biasa dilakukan. Yang saya lakukan disini adalah menambahkan pengalaman coaching/training junior mechanical engineer. atau ketika mereka minta "stong business oriented", saya jelaskan bahwa saya belajar tentang bisnis melalui interaksi day-to-day saya dengan sales manager atau buyer/procurement manager. Hal itu bisa menjadi pertimbangan mereka bukan?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline