Lihat ke Halaman Asli

YM. Lapu

Puisi, Merangkai Rasa Memeluk Jiwa

Mengeja Rindu

Diperbarui: 12 Agustus 2024   14:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Seri Puisi Belajar Mengeja 

Mengeja Rindu

Dalam sunyi yang sepi,
Kutulis kata-kata rindu di langit,
Setiap huruf seperti bintang berseri,
Menerangi gelap hati yang sempit.

Aksara pertama adalah "R",
Riuhnya kenangan bersamamu,
Mengalir seperti sungai deras,
Membawa harap yang tak pernah layu.

Huruf berikutnya "I" yang setia,
Iramanya lembut seperti angin,
Menyentuh pipi dengan mesra,
Menghadirkan rasa yang tak mungkin hilang.

"D" adalah detak jantung ini,
Denyar yang tak pernah padam,
Dalam setiap detik berlalu,
Mengukir namamu dalam setiap malam.

Huruf "U" yang terakhir,
Ujung dari segala penantian,
Menyatu dalam rindu yang berakhir,
Menjadi doa dalam keheningan.

Belajar mengeja rindu ini,
Adalah perjalanan tanpa akhir,
Dalam setiap kata yang tertulis,
Kutemukan dirimu yang selalu hadir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline