Lihat ke Halaman Asli

YM. Lapu

Puisi, Merangkai Rasa Memeluk Jiwa

Mengeja Pengorbanan

Diperbarui: 6 Agustus 2024   10:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Seri Puisi Belajar Mengeja Pengorbanan

Mengeja Pengorbanan

Dalam hening malam yang penuh makna,
Kutulis kata-kata pengorbanan di atas angin,
Setiap huruf seperti nyanyian merdu,
Menggetarkan jiwa yang penuh harap.

Aksara pertama adalah "P",
Pengorbanan yang tulus tanpa pamrih,
Menjadi lentera di kala gelap,
Menghangatkan hati yang penuh cinta.

Huruf berikutnya adalah "E",
Eratnya kasih dalam setiap tindakan,
Mengalir tanpa henti seperti air,
Membasuh luka dan derita.

"N" adalah napas yang tak pernah lelah,
Memberi tanpa mengharap kembali,
Mengukir kisah dalam setiap langkah,
Menjadi penopang dalam kebersamaan.

Huruf "G" yang gagah,
Menjadi simbol kekuatan jiwa,
Menyongsong hari dengan keberanian,
Menghadapi cobaan dengan tenang.

"O" adalah ombak yang terus bergelora,
Menyimbolkan perjuangan tanpa henti,
Menghadirkan keteguhan hati,
Dalam setiap pengorbanan suci.

Huruf "R" yang berarti,
Menyiratkan kesetiaan dalam segala kondisi,
Mengikat janji dalam cinta sejati,
Menjadi dasar dari segala asa.

"B" adalah bakti yang tak pernah pudar,
Mengisi relung hati dengan kasih,
Menjadi cahaya dalam kegelapan,
Mengorbankan diri demi cinta.

Aksara "A" yang terakhir,
Abadi dalam setiap pengorbanan,
Menjadi nafas dalam kehidupan,
Mengukir kisah hingga akhir masa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline