Lihat ke Halaman Asli

YM. Lapu

Puisi, Merangkai Rasa Memeluk Jiwa

Mengeja Setia

Diperbarui: 28 Juli 2024   19:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok.Pribadi

Seri Puisi Belajar Mengeja Setia 

Mengeja Setia

Dalam heningnya pagi yang sejuk,
Kutulis kata-kata setia di atas daun,
Setiap huruf seperti butir embun,
Menyegarkan jiwa yang terus merindu.

Aksara pertama adalah "S",
Setia dalam setiap hembusan nafas,
Tak tergoyahkan oleh waktu yang berlalu,
Menjadi dasar dari segala harap.

Huruf berikutnya adalah "E",
Eratnya janji yang tak terurai,
Mengikat hati dalam satu tujuan,
Melewati badai dengan keteguhan.

"T" adalah teguhnya keyakinan,
Menemani dalam suka dan duka,
Menjadi cahaya dalam kegelapan,
Menuntun langkah dengan penuh cinta.

Huruf "I" yang indah,
Mengalir lembut seperti sungai kasih,
Menyejukkan hati yang haus akan cinta,
Menyatukan dua jiwa dalam harmoni.

Aksara terakhir adalah "A",
Abadi dalam setiap langkah bersama,
Menjadi pelita dalam gelap gulita,
Mengukir kisah hingga akhir masa.

Belajar mengeja setia ini,
Adalah perjalanan tanpa henti,
Dalam setiap kata yang tertulis,
Kutemukan dirimu sebagai arti sejati.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline