Lihat ke Halaman Asli

YM. Lapu

Penulis Jalanan

Secangkir Doa Dingin

Diperbarui: 20 Juli 2024   20:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi 

 Secangkir Doa Dingin

Dalam secangkir doa dingin, kuhirup sunyi malam,  
Beku di setiap tetesnya, mengalun pelan dalam kelam.  
Bintang-bintang berkelip, di langit yang senyap,  
Menyulam harapan yang pudar, dalam kabut yang pekat.

Angin malam membisik, rahasia tak terucap,  
Menyentuh hati yang sunyi, dengan sapaan lembut dan tajam.  
Gelombang kenangan, menghantam tepi jiwa,  
Membawa cerita lama, yang pernah terlupa.

Kau yang jauh, terlukis dalam bayang-bayang redup,  
Di setiap doa dingin, kutitipkan rindu yang meredup.  
Teranyam doa dalam sepi, dalam bisikan yang hening,  
Menggapai asa yang jauh, dalam malam yang dingin.

Secangkir doa dingin, membawa rindu yang membeku,  
Mengalir pelan dalam jiwa, menghapus sisa pilu.  
Di setiap tetesnya, kurasakan hadirmu yang samar,  
Dalam doa yang dingin, kita terhubung tanpa sadar.

Malam yang sunyi, terhanyut dalam nuansa beku,  
Doa-doa melayang, membawa harapan yang kaku.  
Dalam keheningan ini, kita bertemu tanpa suara,  
Hanya dalam secangkir doa dingin, segalanya terasa nyata.

Ymlpu 

kereta siang, 19/0724 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline