Lihat ke Halaman Asli

YM. Lapu

Puisi, Merangkai Rasa Memeluk Jiwa

Secangkir Doa, Aroma Rindu

Diperbarui: 16 Juli 2024   03:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok.Pribadi

Secangkir Doa, Aroma Rindu

Dalam secangkir doa, kuhirup malam,  
Aroma rindu menguar, menari dalam diam.  
Bintang-bintang meniti, di langit yang merona,  
Menjahit harapan, pada cakrawala senja.

Angin lembut membisikkan, kisah-kisah lama,  
Menggugah kenangan, yang sempat terlupa.  
Desir ombak menyapa, sepi yang menyelinap,  
Mengalun doa, dalam harmoni yang meratap.

Kau yang jauh di seberang, dalam pelukan malam,  
Kutitipkan rindu, pada bayang-bayang kelam.  
Berjalin doa, teranyam dalam desir angin,  
Menggapai asa, dalam hati yang hening.

Dalam secangkir doa, kuhirup malam,  
Aroma rindu menguar, menari dalam diam.  
Kita bertemu dalam doa, dalam mimpi yang meraja,  
Menghapus batas, antara nyata dan maya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline