Lihat ke Halaman Asli

YM. Lapu

Puisi, Merangkai Rasa Memeluk Jiwa

Lupa tapi Rindu

Diperbarui: 15 Juli 2024   02:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok.Pribadi 

Lupa Tapi Rindu

Pada tepi senja yang bisu, kulukis bayangmu
Wajahmu samar, tertutup kabut waktu.  
Dalam lupa, terpendam rindu yang membara,  
Seperti api dalam diam, tak pernah padam.

Hati mengembara, mencari jejak kenangan,  
Namun, waktu sangat kejam menghapus segala bayangan.  
Lupa datang mengerogoti, menelan setiap ingatan,  
Namun, rindu tetap bertahan, dalam ruang perasaan.

Kupanggil namamu, dalam hening malam,  
Meski gema suaramu kini tak terdengar
Lupa menghapus memori, tapi rindu tak pudar,  
Mengukir cinta di sudut hati yang lelah.

Angin membawa aroma masa lalu yang hilang,  
Membelai jiwa yang terluka, menenun rindu yang panjang.  
Lupa merenggut kisah, meninggalkan ruang kosong,  
Namun rindu mengisi celah, dengan harapan yang agung.

Bintang menari, di langit yang luas
Menyaksikan perjuangan antara lupa dan rindu yang membias.  
Dalam tiap detik yang berlalu, terukir rasa yang pilu,  
Lupa mencuri ingatan, tapi rindu tak pernah layu.

Dalam diam, kurasa hadirmu,  
Mengisi ruang hampa dalam kalbu.  
Lupa tak mampu menghapus jejakmu,  
Karena rindu selalu tahu, cara menemukanmu.

Malam yang tenang, terhanyut dalam harapan,  
Doa-doa melayang, dalam bisikan kesunyian.  
Lupa mungkin datang, tapi rindu tak pernah pergi,  
Mengikat hati, dalam cinta yang abadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline