Lihat ke Halaman Asli

YM. Lapu

Puisi, Merangkai Rasa Memeluk Jiwa

Secangkir Doa Hening

Diperbarui: 12 Juli 2024   07:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok.Pribadi

Secangkir Doa Hening

Dalam secangkir doa hening, kutuangkan harapan,
Seperti embun di ujung dedaunan,
Hidup adalah aliran sungai yang meliuk tenang,
Menciptakan cerita cinta di bawah langit

Waktu adalah bayang-bayang yang berlalu,
Menyentuh hati dalam irama lagu pilu,
Di dalam pelukan malam yang hening
Bintang-bintang berbisik, membentuk rindu.

Mimpi adalah bunga yang mekar di taman jiwa,
Mewarnai langkah kaki di jalan setapak cinta,
Menggenggam harapan dalam pelukan asa,
Meniti hari-hari dengan senyum penuh makna.

Kehidupan adalah samudera tak bertepi,
Mengajarkan keberanian di tiap gelombang yang menderu,
Di dalam cakrawala biru yang tak terbatas ini,
Kita adalah pelaut, berlayar menuju pelabuhan rindu.

Secangkir doa hening adalah cermin hati,
Memantulkan kejujuran dalam kesunyian malam,
Dalam heningnya, kutemukan kedamaian abadi,
Mengiringi setiap langkah dengan irama harapan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline