Secangkir Doa Hening
Dalam secangkir doa hening, kutuangkan harapan,
Seperti embun di ujung dedaunan,
Hidup adalah aliran sungai yang meliuk tenang,
Menciptakan cerita cinta di bawah langit
Waktu adalah bayang-bayang yang berlalu,
Menyentuh hati dalam irama lagu pilu,
Di dalam pelukan malam yang hening
Bintang-bintang berbisik, membentuk rindu.
Mimpi adalah bunga yang mekar di taman jiwa,
Mewarnai langkah kaki di jalan setapak cinta,
Menggenggam harapan dalam pelukan asa,
Meniti hari-hari dengan senyum penuh makna.
Kehidupan adalah samudera tak bertepi,
Mengajarkan keberanian di tiap gelombang yang menderu,
Di dalam cakrawala biru yang tak terbatas ini,
Kita adalah pelaut, berlayar menuju pelabuhan rindu.
Secangkir doa hening adalah cermin hati,
Memantulkan kejujuran dalam kesunyian malam,
Dalam heningnya, kutemukan kedamaian abadi,
Mengiringi setiap langkah dengan irama harapan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H