Lihat ke Halaman Asli

YM. Lapu

Puisi, Merangkai Rasa Memeluk Jiwa

Asumsi Cinta # Bagian 3

Diperbarui: 6 Juli 2024   13:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi

Dianggap Cinta 

Cinta, bayang semu di benak
Bagaikan angin lembut
Tak terlihat, tak terjangkau
Menyelusup hati dalam diam
Membakar rasa
Seperti matahari pagi
Menghangatkan jiwa yang beku

Apakah cinta itu mimpi yang tak tersentuh?
Di pucuk senja
Bersemburat cahaya keemasan
Ia menyapa lembut
Namun seringkali tersamar
Seperti bintang jatuh
Sekilas sinar di kegelapan

Dalam tiap kata, cinta terukir mesra
Nyata, atau sekadar harapan?
Terselip di antara helai waktu, kita bertanya
Adakah cinta sejati, atau hanya ilusi yang dicipta?

Seperti embun pagi yang mencium dedaunan,
Begitu rapuh
Namun memberi kehidupan
Cinta datang
Menari di antara kebahagiaan dan derita
Mengajarkan makna kesetiaan yang hakiki

Di tengah keraguan
Cinta tetap bersinar
Menyibak tabir malam yang pekat
Meski asumsi menggoyahkan hati
Cinta sejati tak pernah goyah
Tak pernah mati

Ym.Lapu




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline