Antologi Senja
Di batas cakrawala yang bersemu merah
Senja melukis langit dengan sapuan emas
Awan-awan berarak pelan
Seperti angsa mengarungi danau tenang.
Angin sore membelai lembut
Menyusup di celah dedaunan
Membawa wangi tanah basah
Menyentuh hati dengan bisikan manis
Ombak berdesir di bibir pantai
Menceritakan dongeng purba
Seperti nyanyian merdu dari jauh
Menghanyutkan jiwa dalam nostalgia
Mentari perlahan tenggelam
Menyisakan jejak keperakan di laut
Seperti lukisan tangan dewa
Menghiasi horizon dengan keindahan abadi
Bulan malu-malu mengintip
Menebarkan sinar lembut di malam
Cahayanya memantul di permukaan air
Menggoda malam dengan pesona purnama
Di taman yang tenang dan damai
Bunga-bunga bermekaran diam-diam
Menyebarkan harum yang menenangkan
Seperti puisi cinta yang terbisikkan
Bintang-bintang mulai bermunculan
Berkilauan seperti permata di langit gelap
Menceritakan rahasia kosmos
Dalam bahasa yang hanya bisa dirasa
Malam tiba dengan selimut hitamnya
Membawa kedamaian dan ketenangan
Menawarkan mimpi pada yang terlelap
Dan harapan pada yang berjaga
Di balik senja yang memudar
Ada janji cahaya yang menanti
Menghangatkan hati dengan kehadirannya
Saat fajar kembali berseri di esok hari