Lihat ke Halaman Asli

YM. Lapu

Puisi, Merangkai Rasa Memeluk Jiwa

Bulan Setengah

Diperbarui: 29 Juni 2024   00:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di langit malam yang kelabu,
Setengah bulan menggantung sendu,
Menerangi sepi dalam kelam,
Membisikkan rindu yang terpendam.

Bintang-bintang enggan bercahaya,
Seakan tahu hatiku yang luka,
Sunyi merayap dalam bayang,
Menyelimuti jiwa yang bimbang.

Angin malam bernyanyi lirih,
Mengiringi kesepian yang perih,
Hening menyapa tanpa suara,
Menggugah rasa yang tersesat di jiwa.

Setengah bulan, teman sunyiku,
Penyaksi pilu di setiap malamku,
Terbata-bata dalam diam,
Menghantar mimpi dalam kelam.

Di antara kabut dan angan,
Ada bayangan yang terbungkam,
Aku dan sepi dalam kenangan,
Menganyam rindu dalam kesunyian.

Mata hati tertutup layu,
Terbungkus duka tanpa peluru,
Setengah bulan tersenyum pudar,
Mengantar malam ke batas sadar.

Malam ini, setengah bulan di langit tinggi,
Mengintip aku yang sendiri,
Dalam kesunyian yang mendalam,
Kita berdua terikat dalam malam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline