Lihat ke Halaman Asli

YM. Lapu

Puisi, Merangkai Rasa Memeluk Jiwa

Dasar Teori Cinta

Diperbarui: 24 Juni 2024   18:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok.Pribadi

Cinta, bagai embun pagi yang memeluk dedaunan Menyegarkan jiwa yang haus akan rasa kasih, Menyemai benih harapan di dalam hati yang sunyi, Menjadikan hidup ini penuh warna dan arti.


Cinta, seperti sinar mentari di ufuk timur, Menghangatkan kalbu yang beku oleh waktu, Menjadi pemandu di tengah kegelapan malam, Mengubah malam kelam menjadi fajar yang cerah.

Cinta, ibarat alunan angin lembut di senja hari, Membawa pesan-pesan rahasia dari hati ke hati, Menyampaikan bisikan rindu yang tak terucapkan, Menjadi jembatan yang menghubungkan dua jiwa.

Cinta, laksana samudera yang tiada bertepi, Dalam, misterius, penuh rahasia dan keajaiban, Mengajarkan ketulusan tanpa pamrih, Memberikan makna pada setiap getar dan sentuhan.

Cinta, seperti bunga yang mekar di musim semi, Menebarkan keharuman yang memikat sanubari, Menghiasi kehidupan dengan keindahan abadi, Menjadi simbol kebahagiaan yang sejati.

Oh, cinta, engkaulah dasar dari setiap teori, Melebihi logika dan nalar manusiawi, Menjadi bahasa universal yang dimengerti hati, Mengajarkan kita arti dari sebuah harmoni.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline