Lihat ke Halaman Asli

YM. Lapu

Puisi, Merangkai Rasa Memeluk Jiwa

Secangkir Doa di Sepertiga Malam

Diperbarui: 22 Juni 2024   13:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok Pribadi

Pada sepertiga malam yang sunyi, Terhampar langit penuh misteri, Bintang-bintang berbisik lirih, Mengantar doaku ke angkasa tinggi.

Dalam secangkir doa yang kuaduk perlahan, Tercampur rindu dan pengharapan, Kuangkatkan hati dalam kesunyian, Berbicara pada-Mu dengan penuh kerinduan.

Seperti embun yang jatuh tanpa suara, Begitu lembut, begitu mempesona, Setiap kata adalah harmoni jiwa, Menggapai cinta-Mu yang tiada dua.

Tuhan, di tengah malam yang pekat, Kurasakan hangat kasih-Mu yang erat, Menyelimutiku dalam damai penuh hikmat, Menyusup di setiap serat, tanpa sekat.

Di meja doa ini, kutuang segala asa, Dalam cawan iman yang tiada batasnya, Hanya kepada-Mu kutambatkan jiwa, Mengalun dalam simfoni cinta yang sempurna.

Seperti lilin yang menyala di tengah gelap, Harapan terbit, iman pun menguat, Di sepertiga malam, saat dunia terlelap, Kutemukan Engkau, kasih yang tak pernah lenyap.

Dengan penuh hormat, kuteguk doa ini, Mengalir hangat hingga relung hati, Kau jawab setiap bisik sunyi, Dalam janji-Mu yang kekal abadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline