Lihat ke Halaman Asli

YM. Lapu

Puisi, Merangkai Rasa Memeluk Jiwa

Secangkir Doa Di Akhir November

Diperbarui: 1 November 2023   01:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Created By ; YMLapu

Secangkir Doa Di Akhir November

Menunggu november berakhir kuseduh secangkir doa pekat di akhir november
Lembut waktu berjalan
November akan pergi
Ia pamit berucap perpisahan
Ku lihat kembali jejakku bersama november
Terang
Gelap
Senyap
Gemuruh
Terik dan hujan...
Berpadu dalam harmoni

Jam
Menit
Detik demi detik
Aku berteman titik-titik air
Sapaan angin,
Himpitan mesin berjalan
Asap knalpot
Senja hilang ditelan mendung,
Senyum
Amarah
Tawa
Sakit sedih
Cacian
Sumpah serapah
Kunikmati sebagai harmoni hidup

November  meninggalkan kenangan Abadi
Romantis
indah dan menggelisahkan.
November akan pergi, tetapi ia menitipkan pesan untukku: kau harus tetap ada dan hidup, katanya.
Tugasku menemanimu telah usai, dan aku akan merindukanmu sampai saat jalan panjang ini membuat kita bersua.

Tidak perlu kita rayakan perpisahan ini, karena di ujung jalan kita pasti bertemu. Tetaplah dalam hidupmu, lembutlah seperti semilir, namun kau juga harus seperkasa gunung. Kelak buahnya akan kau petik dan hidangkan kepada dunia. Itulah persembahan terindah yang dapat kau tahtakan di kaki Tuhanmu

Cikarang, 30 November 2022
YM.Lapu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline