Lihat ke Halaman Asli

YM. Lapu

Puisi, Merangkai Rasa Memeluk Jiwa

Seikat Bunga

Diperbarui: 28 Oktober 2022   09:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi memegang seikat bunga/sumber: Piqsels

Seikat Bunga 

Pada malam
gelap
Sunyi senyap
Ingatku
merayap
Menyusur masa berlalu

Sesaat
aku kembali
Dalm gerimis yang temaram
malam itu
Tanpa angin
Tanpa guruh
Tiba tiba engkau berkata sudahi semuanya

Seikat bunga kertas pemberianmu
Basah di dadaku
Wanita mana yang tak punya
air mata
Bila cintanya ditinggal  begitu saja

Cikarang, Oktober 2022
YM.Lapu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline