Lihat ke Halaman Asli

YM. Lapu

Puisi, Merangkai Rasa Memeluk Jiwa

Huh...

Diperbarui: 28 September 2022   06:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Created By : YM.Lapu

Huh, ... 

Rapuh, huh ...
Punggungku
Begitu ripuh
Merepih isak
Suara lindur sebelum tidur
Bunyi dengkur tengah malam

Luruh, huh ...
Kuseka air mata,
kuserap sebagai mata air
dari pohon tepian bukit
Kaki gunung  
Mengalir tak bermuara

Huh, ... Roboh
Dinding
Menjadi kubur
Dingin
Dari kabar, kabar
Mulut angin
Diam, angankan ingin
Mata burung
Menjadi murung

Rengkuh, huh ... 
Pundakku
Ringkih
Linangan bersembunyi
dari mata lampu
Masa lampau
Mengintip dibalik sunyi
menatap curiga

Luluh, huh ... 
Lelaplah di dada
Kala lelah
Tubuh rela menipis
Demi menepis
Lengan dan kaki
Rela terpenggal
lengkung sabit senyummu.

Cikarang, september 2022
YM.Lapu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline