Lihat ke Halaman Asli

YM. Lapu

Puisi, Merangkai Rasa Memeluk Jiwa

Hipotimia

Diperbarui: 16 September 2022   01:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Created By : YM.Lapu

HIPOTIMIA

Biarkan aku merenda nasib
Menyulam sepi demi sepi
Menganyam nyeri 
Merakit luka dalam kesendirian
Akan jauh lebih baik
Dari pada aku terbunuh dalam kemalangan

Pergilah....
Biarkan aku diam dalam diam
Menyelami hari hari sepiku 
Meratapi setiap inci kenangan 
Menangisi setiap bahagiamu 

Kesalahan terbesarku
Aku menghalau setiap karbohidrat yang masuk dan menjadikanmu satu-satunya sumber kekuatan. 
Biarkan Aku....
Tertimbun kenangan ini tanpa harus mati.

Kini,
Dalam puisi aku memelukmu
Merindukanmu 
Menyusuri setiap inci tubuhmu lewat kata
Mengenangmu dalam sajak-sajak sunyi paling sunyi

Sajak sunyi
Rindu tak bertuan 
Tersudut menunggu mati tersedak janji manis.
Yang tersisa kini 
Bangku reot lusuh berjamur 
Saksi cumbuan di kala senja

Sudah, cukup disini
Akan aku sudahi segala hayalan tentangmu
Yang barangkali tak 'kan pernah tercapai

Jakarta,2017
YM.Lapu




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline