Lihat ke Halaman Asli

YM. Lapu

Puisi, Merangkai Rasa Memeluk Jiwa

Erosi Eros

Diperbarui: 5 September 2022   08:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Created By : YM.Lapu

Erosi Eros 


Aku pernah memohon dengan sangat
Saat pelukan masih terasa hangat
Jiwamu memberontak sengit
Langkahku tak cukup gesit

Saat langkah mulai gontai
Perlahan kau cari pengganti
Ketika harapanku mulai kabur
Kau pergi tanpa kabar

Ah, sudahlah wanita memang begitu kata si pambaca sajak.
Kau terlena dengan wajah manis
Akhirnya hatimu meringis
Jalanmu masih panjang
Lupakan wanita jalang

Lalu...
Aku memohon pada sang kahlik
Berharap kisahku terbalik

Mungkin aku seperti debu
Sebutir debu yang memburamkan
Memburamkan kilauanmu
Kilauan yang indah bagai safir

Bahkan tak berdaya menghindar
Menghindar saat angin berhembus
Hembusan yang menghempaskan
Tehempas
Terbang
Lenyap
Entah kemana?

Cinta ini bagaikan virga..
Hati yang kering kerontang
Nyaris meretakkan raga
Membuncah menanti hujan

Pijakan ini tiada lagi berirama
Sengau dan terbata-bata
Denyut ini berantakan
Urat nadi semakin melemah

Di sini aku sendiri
Dibawah sisi langit
Terduduk diantara cahaya
Cahaya bulan dan lampu taman

Berharap suatu keajaiban
Membawa serta alunan asa
Mimpi ini terasa jauh
Menghilang sebelum kuraih

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline