Lihat ke Halaman Asli

YM. Lapu

Puisi, Merangkai Rasa Memeluk Jiwa

Syair Sang Penyair

Diperbarui: 23 Agustus 2022   03:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Syair Sang Penyair

Rasaku tak mati
Dia hanya tertidur
Asaku tak pula mati
Dia dia hanya melebur

Rasaku tak mati
Dia hanya lelah
Mimpiku pula tak mati
Dia hanya sedang mengamati

Mengamati hati dengan hati-hati
Mengintai rasa dengan perasaan
Menyusup dalam relung hati
Menggerogoti hati dan perasaan

Ah...penyair sudahlah
Kisahmu tak seindah syairmu
Kata-katamu tak semulus kisahmu
Kisah,kasih tak tau berterima kasih, tak ada rasa kasihan,
Kisah tentang kekasih yang terkasih lenyap tak tersisih

Penyair diam tertikam pitam
Menyepi ketepian sepi
Menekur  menyingkur hinga mendengkur tak karuan
Entah sampai mana mimpinya berkelana dan lupa pulang
Pulang pada raga yang kian ragu

Syair-syair si penyair menyublim
Penyair masih berdelusi
Sajak-sajak jatuh bersama hujan
Menggenang, terhisap bumi tanpa terkenang
Puisi-puisi cinta bermutasi menjadi virus pembunuh rindu

Aku turut berduka pada syair-syairmu
Sekujur tubuh terbujur
Pergi pada kekal tanpa bekal
Selamat jalan kisah,kasih penyair.

Bekasi,2022
YM.Lapu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline