Engkaulah alasan aku menulis
Merangkai bait demi bait puisi pada ranum wajahmu
Merajut kata demi kata, pada hitam rambutmu
Menjadikannya sebuah doa pengatar tidur
Engkaulah sebab aku memulai langkah kecil ini
Menjelajahi luasnya malam dalam diam yang sunyi
Memungut aksara demi aksara pada jantung malam
Menjadikannya sebuah doa pengantar pagi
Tanpamu malam bagaikan deretan aksara tanpa makna
Seperti hiasan yang membosankan di dinding malam
Tanpamu bagaikan raga terperangkap letih yang mendera