Rahmadan datang lagi pada lengkung waktu yang patah
Berhamburan membentang pada lekuk hari yang nelangsa
Merangkai kenangan pada kampung halaman nun jauh
Ada rindu bergayut di dada, lepas retak berderai
Mengingatmu adalah sebuah kemewahan
Lama nian aku merindukan tikar dan lantai tanah tempat kita bersila
Diharapan bejana dan asap kemenyan penyampai pesan untuk-Nya
Kita lafazkan barisan alfatiha, sebagai doa pelapang jalan
Merindukanmu seolah memutar waktu yang silam
Di atas tikar dan lantai tanah itu, aku yang bekalung salib
Bersanding intim mengapitmu mesrah