Lihat ke Halaman Asli

Yustika LLayuk

limbulayuk

"Pokem" Bahan Pangan Alternatif dari Papua

Diperbarui: 11 November 2018   21:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pangan, ketika kita mendengar kata pangan yang terlintas dipikiran kita pasti  komoditas yang strategis untuk memenuhi kebutuhan pokok manusia. Persoalan pangan di Indonesia sekarang dihadapkan pada keterbatasan stok pangan dan ketergantungan terhadap satu jenis tanaman pangan. Salah satu kendala bahwa percepatan luas lahan tidak sebanding dengan percepatan pertumbuhan penduduk. Hal ini yang menyebabkan Indonesia mengimpor produk pangan dari luar negeri tetapi masalah baru muncul karena harga produk pangan impor menjadi kurang terjangkau bagi masyarakat menengah kebawah.

Sebenarnya kekayaan pangan di Indonesia sangat beragam. Akan tetapi pada kenyataanya hampir sebagian besar mengonsumsi nasi atau beras. Termasuk masayarakat yang ada di Provinsi Papua. Pulau Papua merupakan salah satu wilayah yang kaya dan memiliki keanekaragaman hayati alami yang cukup lengkap dari data Badan Tanaman Pangan Provinsi Papua menyebutkan sejak tahun 1998 penduduk Papua 30 % mengkonsumsi umbi- umbian, 15 % mengkonsumsi sagu, dan selebihnya 55 % mengkonsumsi nasi atau  beras. Padahal ditanah Papua selain memiliki sagu dan umbi- umbian sebenarnya masih memiliki tanaman pangan lainnya, antara lain talas, atau keladi, aibon buah pohon bakau yang diolah jadi tepung

Salah satu tumbuhan lokal yang dijadikan sebagai pengganti bahan pangan yaitu Pokem "gandum" Papua. Tanaman Pokem (Setaria Italica L) atau gandum Papua adalah tanaman serelia seperti gandum yang banyak tumbuh dan berkembang pada lahan kering yang merupakan salah satu jenis tumbuhan lokal (endemik) di Papua Khususnya di Kabupaten Biak Numfor. Pokem pada zaman kolonial telah digunakan sebagai makanan yang diperuntukan pada ibu hamil, sebagai makanan tambahan untuk anak balita. ada lima jenis Pokem yang dijumpai di Biak Numfor, yaitu pokem vesyek (pokem cokelat), pokem verik (pokem merah), pokem vepyoper (pokem putih), pokem vepaisem (pokem hitam), dan pokem venanyar (pokem kuning).  Tanaman ini diketahui telah tersebar di beberapa daerah seperti Pulau Biak, Kabupaten Nabire dan Manokwari yang dibawa oleh masyarakat Biak Numfor, serta beberapa balai penelitian pertanian yang ada di Jayapura

Tanaman pokem ini cukup potensial dikembangkan dalam rangka memperkuat ketahanan pangan karena merupakan sumber karbohidrat pengganti beras, jagung, ubi-ubian dan sagu. Selain itu tanaman pokem banyak mengandung vitamin dan mineral yang mempunyai keunggulan di bandingkan tanaman serealia lainnya. Pokem atau gandum Papua memiliki berbagai keunggulan jika dibandingkan dengan jenis gandum lain yang ada di Indonesia. Pokem mengandung karbohidrat lebih tinggi, yakni 74,16 % dibanding gandum (Triticum sp.) sebesar 69 %. Hal ini menunjukkan bahwa Pokem berpotensi sebagai sumber pangan fungsional, terutama sebagai sumber energi.

Kandungan zat gizi khusus pada pokem (Gandum Numfor) sesuai dengan hasil penelitian Uncen Jayapura Rumbrawer, tanaman pokem gandum Numfor memiliki senyawa aktif kandungan per 100 mg pokem Abu 2,75 %, lemak 2,69 %, karbohidrat 74,16 % , besi (Fe) 121,63 mg, dan Kandungan vitamin A, B1, dan B2 pun lebih tinggi jika dibandingkan dengan gandum. Keistimewaan dari pokem adalah mengandung vitamin C dan D serta kandungan mineral, baik makro maupun mikro pokem lebih tinggi daripada pada gandum, kecuali B6 dan B12. Hal itu menunjukkan bahwa pokem berpeluang sebagai pengganti beras maupun terigu.

Namun, ada kelemahan pada Pokem karena mengandung trace elemen yang tidak dibutuhkan dalam tubuh manusia, antara lain, Hg, Cu, dan As. Unsur-unsur ini akan memengaruhi kualitas produksi pangan yang akan dikonsumsi oleh masyarakat. Akan tetapi, kelemahan tersebut dapat diminimalisasikan dengan teknologi bidang pengelolaan pangan. Pokem bisa dipanen setiap 3 bulan. Jadi, dalam 1 tahun bisa menghasilkan empat kali panen. Persyaratan tumbuh pokem, antara lain, curah hujan sekitar 3.000 s.d. 3.500 mm dan ketersediaan air cukup baik, kecepatan angin sedang sebab pokem termasuk tanaman yang perlu perlakuan khusus.

Jadi Pokem berpotensi dikembangkan dalam rangka memperkuat ketahanan pangan sebagai sumber karbohidrat pengganti beras. Pokem memiliki keunggulan daripada tanaman sumber karbohidrat lain karena Pokem dapat tumbuh pada hampir semua jenis tanah, termasuk tanah kurang subur, tahan kekeringan, mudah dibudidayakan, umur panen pendek, dan kegunaannya beragam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline