Lihat ke Halaman Asli

Yizra PutraUtomo

Mahasiswa Institut Seni Indonesia Surakarta

Yaqowiyu, Melestarikan Keberkahan

Diperbarui: 14 Januari 2024   18:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto ribuan orang berkumpul dalam tradisi penyebaran apem di Lapangan Klampeyan Jatinom, Klaten. (Sumber :kasihinfo.com)

Pernahkah anda mendengar Festival Penyebaran Apem? Jika belum anda harus menghadiri Yaqowiyu atau juga bisa disebut Festival Tradisi Penyebaran Apem di Desa Jatinom, Kabupaten Klaten. Tradisi ini diadakan pada setiap bulan Sapar pada penanggalan Jawa. Yaqowiyu sendiri merupakan tradisi yang sudah berumur ratusan tahun dan sudah turun-temurun dilestarikan.

Awal dari dari adanya tradisi ini bermula ketika seorang tokoh penyebar agama Islam di Jatinom bernama Ki Ageng Gribig pulang dari menunaikan ibadah haji dan membawakan oleh-oleh kepada murid-murid dan tetangganya. Namun ternyata jue tersebut tidak cukup banyak untuk dibagikan. Lalu Ki Ageng Gribig meminta keluarganya untuk membuatkan lagi kue yang lebih banyak untuk dibagikan. Yang sampai sekarang disebut sebagai kue apem, yaitu kue yang terbuat dari tepung beras.

Sampai sekarang, tradisi yang diwariskan Ki Ageng Gribig tersebut masih dijaga dengan baik oleh masyarakat dan menjadi acara tahunan yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat sekitar. Sampai sekarang jika acara tersebut berlangsung, ribuan masyarakat selalu datang memenuhi Lapangan Klampeyan Jatinom, tempat penyebaran apem berlangsung.

Masyarakat percaya bahwa jika mendapat apem dari tradisi penyebaran ini, dapat membawa keberkahan. Dan itu juga menjadi alasan bagi warga Desa Jatinom untuk terus menjaga tradisi ini agar dapat membawa keberkahan dan kemajuan bagi Desa Jatinom.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline