Lihat ke Halaman Asli

heru suti

TERVERIFIKASI

Merdeka

Kartu Kuning FIFA dan Momentum Perbaikan Sepakbola Nasional

Diperbarui: 7 April 2023   10:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: getty images via .bbc.com

Indonesia gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U20  adalah hal yang amat sangat menyebalkan. Sudah sekian lama berangan-angan akan menyaksikan anak-anak muda kita berlaga melawan tim-tim papan atas dunia di sebuah ajang sepakbola terbesar yang diselenggarakan di sini, rumah kita sendiri.

Eh.., impian indah yang lalu ambyar begitu saja...

Proses keambyaran impian yang hampir nyata itu pun tidak kalah menyebalknanya, terjadi hanya beberapa saat menjelang dilakukannya drawing. Dibatalkan olah faktor non sepakbola yang sejak Israel lolos sebenarnya sudah terlintas masalah yang akan timbul tapi gak kepikiran kalau sampai batal jadi tuan rumah.

Dan nyatanya, mimpi melihat timnas (walopun versi junior) main di Piala Dunia tetap menjadi impian belaka. Ternyata ada banyak faktor yang membuat kita tidak berada di sana (Piala Dunia), bukan hanya faktor teknis bermain bola atau sarana pra sarana untuk bermain bola...

Kabar baiknya, FIFA akhirnya hanya memberikan sanksi administratif saja bagi Indonesia. Kita tidak jadi dibanned seperti apa yang dikhawatirkan semua kawan-kawan pecinta sepakbola Indonesia. Kita tidaki dikucilkan, masih bisa berhohohihi di ajang resmi FIFA, masih bisa main di persepakbolaan duniawi secara resmi.

Ya, itu memang tidak mengurangi kekecewaan gagal jadi tuan rumah Piala Dunia, tapi setidaknya bayangan awan gelap keambyaran sudah sedikit menjadi cerah.

Ya, kita masih patah hati tapi setidaknya kita tahu bahwa kita harus move on dan jalan untuk move on itu ternyata tidak segelap yang kita takutkan.

Sanksi FIFA sendiri berupa pembatasan penggunaan dana FIFA Forward sampai pemberitahuan lebih lanjut. Menurut Erick Tohir sebagaimana dllansir dari kompas.id (6/4), sanksi pembatasan akses dana FIFA Forward untuk Indonesia) akan di-review kembali setelah FIFA mempelajari strategi besar pengembangan sepak bola Indonesia.

Sebagai penonton bola,saya cukup lega dengan keputusan ini. Sepertinya memang komunikasi PSSI cukup berhasil sehingga FIFA masih terlihat konsisten sesuai dengan pernyataan awal bahwa mereka membatalkan Indonesia jadi tuan rumah tapi akan tetap berkomitmen untuk mendukung perbaikan sepakbola Indonesia pasca tragedi Kanjuruhan.

Jadi ya, untuk sementara dengan berat hati kita lupakan dulu jadi tuan rumah Piala Dunia, fokus dulu saja ke pembenahan iklim sepakbola yang sduah lama tidak sehat ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline