Lihat ke Halaman Asli

heru suti

TERVERIFIKASI

Merdeka

Modric Layak Dapat Medali, Maroko Tetap Istimewa

Diperbarui: 18 Desember 2022   09:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Luka Modric memeluk ayahnya setelah menjalani laga Piala Dunia terakhirnya (Foto: REUTERS/BERNANDETT SZABO via cnnindonesia.com)

Perebutan tempat ketiga adalah duel dua tim yang sudah tewas di semifinal. Dua tim yang sudah tewas harus hidup lagi memperebutkan hadiah menjadi nomor tiga di Piala Dunia.

Ada dua kemungkinan. Pertama, pertandingan akan berjalan seru karena dua tim akan bermain tanpa beban. Ya, lha wong sudah tewas kok, kekalahan di perebutan tempat ketiga tentu tidak akan semenyakitkan seperti kalah di semifinal. Kalau anda sudah tewas maka anda tak akan mati lagi. Kedua, akan membosankan karena motivasi kedua tim sudah drop karena tewas di semifinal.

Waktu di semifinal, masih ada harapan untuk bisa jadi juara dunia. Harapan seindah itu tentu ketika hancur dan hilang karena kalah di semifinal akan membuat kesedihan begiu terasa.

Beda dengan perebutan ranking tiga, anda kalah pun masih bisa disebut sebagai semifinalis. Peringkat tiga dan empat sama-sama semifinalis.

Banyak juga yang tidak menyukai adanya duel rebutan tempat ketiga. Di Piala Eropa tidak ada pertandingan macam ini, di Liga Chapmpions apa lagi, kalah di semifinal ya sudah, disebut prestasinya sebagai semifinalis.

Apabila kedua tim menganggap pertandingan ini tidak penting lalu bermain seadanya maka akan jadi pertandingan macam partai uji coba saja.

Susunan line up sebelas pemain yang jadi starter, kedua tim menurunkan banyak pemain yang biasanya mengawali pertandingan dari bangku cadangan. Faktor cedera pemain inti dan pelatih yang memberikan kesempatan pemain cadangan merasakan jadi starter di Piala Dunia.

Maroko juga menurunkan pemain 18 tahun Bilal El Khanonuss. Gelandang yang main di Liga Belgia bersama klub Genk tersebut menjalani debutnya di timnas sebagai starter perebutan tempat ketiga Piala Dunia.

Awal babak pertama pertandingan Kroasia vs Maroko sepertinya dua tim terlihat tanpa beban dan bermain lebih lepas.Tanpa beban tapi masih ada gairah kompetisinya. Setidaknya gemuruh suporter yang memenuhi stadion makin kondusif membuat pertandingan jadi bukan sekedar partai uji coba belaka.

Main lepas, tak ada lagi kehati-hatian ekstra atau strategi menunggu dan bertaktik bak permainan catur seperti yang mereka peragakan di sepanjang turnamen.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline